Page 316 - Prosiding Agraria
P. 316

Akankah Desa Ujunggagak Mampu Menuju Ketahanan Pangan   301
                                                                                Pasca Kegiatan Reforma Agraria?


             Ujungagak  memiliki  surplus pangan.  Hal  ini tentu  harus dipertahankan  dengan  mencegah pembangunan  di
             wilayah pertanian.

             Kata kunci: ketahanan  pangan, reforma agraria


             A.  Pendahuluan
                  Reforma agraria merupakan salah satu tugas dan tanggungjawab Kementrian ATR/BPN
             untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan reforma Agraria ini merupakan

             implementasi dari  Undang-Undang No.5 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Dasar Agraria
             untuk meningkatkan kemandirian pangan nasional. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
             diperlukan pengelolaan serta pemanfaatan tanah pertanian secara optimal. Oleh karena itu
             pemerintah perlu  mengupayakan  ketersediaan pangan  bagi  masyarakat.  Adapun pangan

             adalah kebutuhan dasar bagi masyarakat yang memiliki dampak langsung terhadap kesehatan
             dan  kesejahteraannya. Akan  tetapi,  adanya peningkatan populasi  penduduk,  terjadinya
             perubahan  iklim, degradasi  lingkungan, dan  ketidaksetaraan akses  terhadap  pangan
             menimbulkan masalah  pada keberlanjutan  pangan.  Pembangunan  pangan berkelanjutan

             menjadi  kunci  untuk  memastikan  ketersediaan  pangan  yang cukup, aman, dan  bergizi
             bagi  masyarakat.  Berkaitan dengan  kebutuhan pangan perlu optimalisasi  pendayagunaan
             sumberdaya tanah, dan ketersediaannya untuk masyarakat, utamanya pada petani yang miskin
             yang tidak memiliki tanah. Reforma agraria mewujudkan impian petani untuk mendapatkan

             tanah pertanian, maka dengan memperoleh kepastian hak atas tanahnya melalui program
             penatan aset dapat meningkatkan kesejahteraan petani di pedesaan. Oleh karena itu dengan
             penataan kembali struktur penguasaan kepemilikan tanah yang lebih adil diharapkan dapat
             menciptakan pemerataan dan keadilan dalam pemilikan tanah sehingga dapat meningkatkan

             kesejahteraan serta produktivtas pangan.

                  Berdasarkan  filosofi  yang  tertuang  dalam UUPA maka  saat ini  diperlukan  program
             pemberdayaan  pasca masyarakat memperoleh kepastian hak  atas  tanahnya  yang  dapat
             meningkatkan kesejahteraan ekonominya serta meningkatkan kedaulatan pangan. Arisaputra
             (2015) mengungkapkan reforma agraria yang berhasil ditandai oleh kepastian penguasaan
             tanah  yang menjamin  penghidupan  dan kesempatan kerja bagi  petani,  tata-guna  tanah

             yang mampu memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian mutu lingkungan
             hidup, kedaulatan pangan, kemampuan produktivitas yang mampu membuat keluarga petani
             mampu melakukan re- investasi dan memiliki daya beli yang tinggi.

                  Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Pelaksanaan
             Reforma  Agraria, maka  reforma  agraria menjadi  suatu  program krusial  tingkat nasional

             yang  memiliki  peran signifikan  dalam  usaha  untuk  menyebarkan secara  merata struktur
             penguasaan, kepemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah. Selain itu, reforma agraria
             diharapkan mampu menyelesaian konflik agraria untuk mewujudkan ekonomi berkeadilan.

             Adapun  tujuan dari  reforma agraria adalah  mengurangi  ketimpangan  penguasaan dan
             pemilikan tanah, mewujudkan sumber-sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321