Page 321 - Prosiding Agraria
P. 321
306 STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kampung Laut adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Salah satu desa di Kecamatan Kampung Laut adalah Ujunggagak. Kondisi fisik daerah
Ujunggagak Kampung Laut memiliki karakteristik yang cukup unik dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor alam dan geografis.
Ujunggagak terletak didaerah pesisir yang berbatasan langsung dengan perairan Laut
Jawa. Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian yang relative
rendah dari permukaan laut. Jenis tanah di ujungagagak umumnya adalah tanah alluvial yang
subur dan cocok untuk daerah pertanian. Daerah ini rentan terhadap abrasi pantai dan banjir
rob (banjir pasang laut) terutama pada musim hujan. Upaya konversi lingkungan seperti
penanaman mangrove sering dilakukan untuk mengurangi dampak abrasi dan menjaga
keseimbangan ekosistem.
Daerah Ujunggagak Kampung Laut di Cilacap dipengaruhi oleh letaknya yang berada di
daerah pesisir dengan ekosistem mangrove. Penduduk setempat banyak yang mengandalkan
pertanian, perikanan, dan budidaya sebagai mata pencaharian utama. Tanah di Ujunggagak
umumnya adalah tanah alluvial yang subur, hasil dari endapan lumpur dan pasir yang terbawa
oleh aliran sungai dan pasang surut air laut. Masyarakat setempat memanfaatkan kesuburan
tanah ini untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan.
Percepatan pelaksanaan reforma agraria berdasarkan Perpres 62 Tahun 2023 dilaksanakan
melalui strategi penataan akses
Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Pelaksanaan Reforma
Agraria berfokus pada lima strategi utama: legalisasi aset, redistribusi tanah, pemberdayaan
ekonomi subjek reforma agraria, penguatan kelembagaan, dan partisipasi masyarakat. Di
Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, pelaksanaan strategi ini
difokuskan pada penataan akses yang melibatkan berbagai kegiatan untuk memberdayakan
masyarakat. Salah satu langkah yang diambil adalah penataan akses dan penguatan ekonomi,
di mana petani lokal mendapatkan kepastian hukum atas lahan yang mereka kelola melalui
program redistribusi tanah. Hal ini membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan
memberikan keamanan bagi mereka untuk berinvestasi lebih lanjut dalam usaha pertanian
mereka.
Selain itu, mengingat Desa Ujunggagak terletak di daerah pesisir yang rentan terhadap
abrasi dan banjir rob, pemerintah mendorong penanaman mangrove dan konservasi
lingkungan sebagai bagian dari strategi penataan akses. Ini tidak hanya melindungi lahan
pertanian dari kerusakan tetapi juga mendukung ekosistem lokal. Pelaksanaan reforma agraria
di Desa Ujunggagak juga melibatkan kolaborasi antar kementerian seperti Kementerian ATR/
BPN, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi untuk memastikan semua aspek pelaksanaan reforma agraria
berjalan lancar, mulai dari aspek legal hingga teknis di lapangan.