Page 325 - Prosiding Agraria
P. 325

310     STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

                    Untuk  mengetahui  kebutuhan  pangan  desa  ujunggagak  per  tahunnya  digunakan
                    rumusan sebagai berikut:
                    P = (produksi lahan dalam satu tahun)/(rerata konsumsi beras pertahun), atau

                    P = (L x Pr x Pl x R)/ K
                    Dimana:

                    P      : jumlah penduduk (jiwa)
                    L      : luas lahan (ha)
                    Pr     : produktivitas lahan (kg/ha)

                    Pl     : jumlah penanaman padi dalam setahun (tanam padi/th)
                    R      : rendemen padi (dalam 1/100)
                    K      : rerata konsumsi beras per jiwa dalam setahun (kg/jiwa/th)

                    Dengan  menggunakan  rumus  tersebut  diperoleh  bahwa,  kebutuhan  pangan  desa
                    ujunggagak  adalah  sebesar 6354 jiwa. Sementara itu jumlah  dari  penduduk  desa

                    ujungagak adalah sebanyak 4013 jiwa. Dari sini diperoleh selisih antara kebutuhan
                    pangan dengan jumlah penduduk adalah sebesar 2332 jiwa. ini menunjukan bahwa
                    desa ujung gagak sudah dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduknya sendiri,
                    bahkan  surplus.  Artinya  dengan  perbandingan  kebutuhan  pangan  dengan  jumlah
                    penduduk dapat dikatakan menunjang ketahanan pangan meskipun dengan pertanian

                    tadah hujan. Jika sistem irigasi sudah dibangun pada Desa Ujunggagak akan lebih
                    meningkatkan hasil pertaniannya sehingga dapat tercapai pengembangan ketahanan
                    pangan berkelanjutan.


            Potensi kondisi yang mendukung ketahanan pangan ujunggagak

                 Desa Ujunggagak memiliki  potensi kondisi  fisik  yang mendukung  pertanian
            berkelanjutan. Salah  satu  aset  utamanya  adalah kesuburan  tanah,  yang memungkinkan
            tanaman  tumbuh  dengan baik  tanpa ketergantungan  pada  pupuk kimia  yang  berpotensi
            merusak  lingkungan..  Penggunaan  varietas tanaman  lokal  yang telah teradaptasi  dengan
            baik  terhadap kondisi lingkungan  setempat juga  dapat meningkatkan  produktivitas  dan

            ketahanan  tanaman. Selain itu, kepemilikan lahan  yang luas  dan  pemanfaatan  teknologi
            pertanian  yang tepat  juga  dapat  membantu  meningkatkan  produktivitas tanaman tanpa
            merusak lingkungan. Dengan memanfaatkan potensi kondisi fisik ini secara bijaksana, Desa

            Ujunggagak dapat mengembangkan pertanian berkelanjutan yang berdampak positif bagi
            lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

                 Selain  potensi kondisi  fisiknya, Desa Ujunggagak juga memiliki  beberapa  potensi
            kondisi non-fisik yang dapat mendukung pertanian berkelanjutan. Pertama, pengetahuan
            dan keterampilan petani lokal memegang peranan penting. Dengan pemahaman yang kuat

            tentang praktik pertanian, konservasi tanah, dan manajemen air yang efisien, petani dapat
            meningkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan. Selain itu, kolaborasi antara petani,
            pemerintah, lembaga riset pertanian, dan organisasi masyarakat juga berperan penting. Ini
   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330