Page 323 - Prosiding Agraria
P. 323
308 STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
a) Pertanian
Masyarakat desa Ujunggagak memanfaatkan lahan subur untuk pertanian,
terutama tanaman padi dan hortikultura. Daerah yang paling luas memiliki daerah
pertanian adalah dusun ujungagak dan dusun ciberem. Tanah aluvial yang kaya
nutrisi sangat cocok untuk pertanian, dan penduduk setempat mengelola lahan
mereka dengan teknik pertanian yang ramah lingkungan. Pertanian di Ujunggagak
juga didukung oleh sistem irigasi yang mengandalkan aliran sungai dan pasang
surut air laut.
b) Perikanan
Sebagai daerah pesisir, perikanan menjadi sumber pangan utama lainnya di
Ujunggagak. Terdapat 4 dusun yang terletak diwilayah pesisir yaitu dusun
karangjaya, dusun karangsari, dusun karanganayar, dan dusun karangmulya.
Penduduk setempat mengandalkan perairan Laut Jawa untuk menangkap ikan
dan hasil laut lainnya. Perikanan tangkap dan budidaya, seperti budidaya ikan dan
udang di tambak, sangat berkembang di wilayah ini, memberikan sumber protein
yang penting bagi masyarakat.
c) Penanaman Mangrove
Penanaman mangrove tidak hanya berfungsi sebagai upaya konservasi lingkungan
tetapi juga membantu dalam penyediaan pangan. Mangrove menyediakan habitat
bagi berbagai jenis ikan, kepiting, dan udang, yang kemudian dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat untuk konsumsi dan penjualan. Selain itu wilayah mangrove ini
berpotensi menjadi daerah wisata, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya.
d) Pemanfaatan Hasil Pertanian dan Perikanan
Hasil pertanian dan perikanan tidak hanya dikonsumsi oleh penduduk lokal tetapi
juga dipasarkan ke daerah lain. Beberapa produk diolah lebih lanjut menjadi
produk bernilai tambah seperti ikan asin.
Pemanfaatan pangan di Ujunggagak haruslah melibatkan berbagai strategi yang
terintegrasi untuk memastikan ketahanan pangan, meningkatkan gizi masyarakat,
dan mengoptimalkan potensi sumber daya alam setempat. Upaya kolaboratif
antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai stakeholder menjadi kunci utama
dalam mencapai tujuan ini.
3. Irigasi
Masyarakat Ujunggagak, yang sebagian bekerja sebagai petani, memiliki tantangan
unik dalam mengelola sistem irigasi untuk pertanian mereka. Mereka memanfaatkan
air tadah hujan sebagai sumber utama untuk mengairi sawah dan ladang. Hal ini
disebabkan oleh kondisi geografis desa mereka yang terletak di pesisir pantai. Tanah
di daerah pesisir ini membuat sulit bagi para petani untuk mendapatkan air tanah