Page 329 - Prosiding Agraria
P. 329

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN DAN

                                 KESESUAIAN LAHAN PERKEBUNAN
                         TERHADAP KEMAMPUAN LAHAN TANAH HGU

                                      DI KABUPATEN TANAH LAUT

                      Agung Nugroho Bimasena , Lutfia Nursetya Fuadina *, Nur Aliyyah Irsal
                                                                             2
                                                  1
                                                                                                  3
                                        1,2,3  Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
                                             3 Jl. Tata Bumi No. 5 Yogyakarta
                                   *corresponding author: lutfia.nursetya@stpn.ac.id




              Abstract: Tanah Laut Regency is among the areas with the most cultivation’s rights according to official data
            located in South Kalimantan Province. The land capacity of HGU implementation needs to be considered for
            sustainable implementation. The majority of cultivation right in the Tanah Laut Regency region is devoted to
            oil palm plantations, which have the capacity to absorb carbon dioxide. The purpose of this study is to ascertain
            how land usage has changed, what is inconsistent area, and how plantation in Tanah Laut Regency fits with its
            land capabilities. The data used in this research are primary data and secondary data obtained from the ATR/
            BPN Regional Office of South Kalimantan. The primary data used in this research was Landsat Image data and
            DEM/SRTM. After being rectified and composited, the Landsat 8-9 Oli/Tirs C2 L2 image continues with land
            use class classification using ArcMap software. The analysis’s findings indicate that while a portion of Tanah
            Laut Regency’s HGU, or 7,589,572.89 Ha, or 38% of the total, is consistent with spatial patterns, an area of
            12,216,829.02 Ha, or 62% of HGU, is not. With a total conversion area of 25,420.35 hectares (18.97%), the forest
            land use type had the largest amount of conversion. An area of 1,435.24 hectares (95.55%) of HGU land conforms
            to the land capacity class, according to the results of overlapping the plantation distribution map with the Tanah
            Laut Regency land capability class map.
            Keywords: Inconsistencies, Oil palm plantations, Spatial pattern

            Intisari: Kabupaten Tanah Laut merupakan salah satu wilayah yang tercatat memiliki jumlah HGU terbanyak di
            Provinsi Kalimantan Selatan. Implementasi HGU yang berkelanjutan harus memperhatikan aspek kemampuan
            lahan. HGU di wilayah Kabupaten Tanah Laut sebagian besar digunakan untuk perkebunan kelapa sawit yang
            memiliki potensi sebagai penyerap karbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alih fungsi, inkonsistensi
            dan kesesuaiannya dengan kemampuan lahan pada tanah HGU perkebunan di Kabupaten Tanah Laut. Data
            yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari ATR/BPN Kanwil
            Kalimantan Selatan. Data primer yang digunakan adalah data Citra Landsat dan DEM/SRTM. Citra Landsat 8-9
            Oli/Tirs C2 L2 yang telah dikompositkan dan dikoreksi selanjutnya diklasifikasi secara terbimbing menggunakan
            software ArcMap ke dalam kelas-kelas penutupan atau penggunaan lahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa
            seluas 12.216.829,02 Ha atau 62% HGU di Kabupaten Tanah Laut konsisten terhadap pola ruang, sedangkan
            seluas 7.589.572,89 Ha atau 38% HGU di Kabupaten Tanah Laut tidak konsisten terhadap pola ruang. Bentuk
            alih fungsi terbesar ditemukan pada jenis penggunaan lahan hutan dengan luas konversi total 25.420,35 Hektar
            (18,97%). Berdasarkan hasil tumpang tindih peta sebaran HGU perkebunan dengan peta kelas kemampuan
            lahan Kabupaten Tanah Laut, seluas 1.435,24 Hektar (95,55%) lahan HGU sesuai dengan kelas kemampuan
            lahan, yaitu berada di wilayah dengan kelas kemampuan lahan I-III dengan kemiringan lereng 0-25%.

            Kata Kunci: Perkebunan sawit, Inkonsistensi, Pola Ruang
   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333   334