Page 41 - Pengakuan dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan
P. 41

John Rawl, dimana di dalam UUPA terdapat asas perlindungan bagi
             golongan warga negara yang lemah terhadap sesama warga negara yang
             kuat kedudukan ekonominya, yang tercantum di dalam pasal 11. Asas ini
             merupakan bentuk positive discrimination, dimana dalam peraturan ini,
             diatur hal yang bersifat diskriminatif yang dilakukan untuk tercapainya
             keadilan dan kesetaraan.
                   Kesamaan dimuka hukum tidak banyak gunanya selama perbedaan
             dalam tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi masih cukup lebar dalam
             kehidupan masyarakat. Itulah sebabnya, mengapa setiap kebijakan yang
             dilakukan oleh negara yang rnenyangkut kepentingan yang kuat dan yang
             lemah harus menguntungkan posisi yang lemah, agar dengan demikian
             jurang perbedaan sosial ekonomi tidak semakin melebar. 44
                   Menilik dari peraturan yang ada di dalam konstitusi dan UUPA yang
             memuat adanya ketentuan yang sifatnya affirmatif, tentu dapat dikatakan
             bahwa permenag nomor 5 tahun 1999 bertentangan dengan kedua
             aturan yang di atasnya tersebut, karena dengan adanya permenag tersebut
             menimbulkan praktek dimana masyarakat adat sering dikorbankan
             oleh Negara demi kepentingan ekonomi. Padahal, jelas diatur dalam
             konstitusi dan UUPA bahwa tindakan diskriminasi boleh dilakukan untuk
             membantu orang yang berada pada golongan sosial dan ekonomi yang
             lemah agar dapat setara dengan golongan yang kuat, tetapi permenag ini
             justru bertindak sebaliknya.

                   Peraturan dapat dibuat dalam bentuk piramid, dari peraturan yang
             rendah sampai yang tingkatnya lebih tinggi. Ketika peraturan-peratruan
             berkonflik, peraturan yang lebih tinggi mengontrol peraturan yang lebih
                    45
             rendah , sehingga peraturan yang lebih tinggi memiliki tingkat validitas
             yang lebih kuat.






                   44 Achmad Sodiki mengutip John Rawls dalam uraian ini, lihat Achmad Sodiki, “Hukum
             Progresif untuk Mewujudkan Keadilan Substantif dalam Bingkai Nilai-Nilai Pancasila”,
             disampaikan pada acara Sarasehan, Nasional 2011 Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam
             Menegakkan Konstitusionalitas Indonesia yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Pancasila Universitas
             Gadjah Mada (PSP UGM), kerjasama antara Mahkamah Konstitusi dengan  Universitas Gadjah
             Mada, di Yogyakarta 2-3 Mei 2011
                   45 Lawrence M. Friedman, 2009, Sistem Hukum (Perspektif Ilmu Sosial), terjemahan dari
             The Legal System, A social Science Perspective, diterjemahkan oleh M. Khozim, Nusa Media,
             Bandung, hlm 52


            34      Pengakuan dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46