Page 46 - Pengakuan dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan
P. 46

a.    Hak milik
                   Hak milik atas tanah adalah hak untuk memperlakukan suatu
             benda (tanah) sebagai kepunyaan sendiri dengan beberapa pembatasan.
             Hak untuk memperlakukan sebagai kepunyaannya itu meliputi hak
             untuk memperoleh hasil sepenuhnya dari tanah dan pula hak untuk
             mempergunakan tanah itu seolah-olah pemegang hak itu pemiliknya, yang
             berarti ia boleh menjual, menggadaikan, atau menghibahkan tanah itu
                              49
             kepada orang lain.  Adapun pembatasan-pembatasan tersebut berkaitan
             dengan tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
             yang ada, baik yang bersifat nasional maupun ketentuan hukum adat dan
             kewajiban untuk menghormati kepentingan orang lain.


             b.    Hak memungut hasil tanah
                   Makna dari hak ini adalah hak menikmati hasil, hak menggarap,
             atau hak pakai. Hak ini merupakan hak yang dapat diperoleh oleh warga
             persekutuan hukum sendiri maupun orang luar untuk mengolah sebidang
             tanah selama satu atau beberapa kali panen.
                   Bagi warga persekutuan hukum dimungkinkan untuk
             mengembangkan hak ini menjadi hak milik, sehingga ia diperkenankan
             mengolah tanah selama beberapa kali berturut-turut, tanpa diselingi hak
             wenang pilih. 50


             c.    Hak wenang pilih atau hak pilih lebih dahulu
                   Hak wenang pilih terbagi dalam 3 bentuk:

             1.     Hak yang diperoleh seseorang, lebih utama dari yang lain,untuk
                   mengolah sebidang tanah yang telah dipilihnya.
             2.     Hak pengolahan yang diperoleh seseorang pemilik tanah pertanian
                   atas belukar yang berbatasan dengan tanahnya
             3.     Hak yang diperoleh pengolah tanah,lebih utama dari yang
                   lain,untuk mengerjakan sawah/ladangnya yang berangsur-angsur
                   membelukar kembali setelah panen. 51





                   49 Bambang Eko Supriyadi, Op Cit, hlm. 30
                   50 Ibid, hlm. 35
                   51 Ibid, hlm. 35


                                                  Hasil Penelitian dan Pembahasan  39
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51