Page 47 - Pengakuan dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan
P. 47

d.    Hak wenang beli
                   Hak wenang beli ialah hak seseorang, lebih utama daripada yang lain,
             untuk mendapat kesempatan membeli tanah (juga empang) tetangganya
             dengan harga yang sama. Di berbagai lingkungan hukum, hak wenang
             itu diberikan kepada :

             1.     pemilik tanah atas bidang tanah yang berbatasan dengan tanah
                   miliknya (sempadan) ;
             2.     anggota-anggota sekerabat (parental, matrilineal,patrilineal) dari si
                   pemilik tanah ;
             3.      para warga sedesa. 52


             e.    Hak pejabat adat
                   Hak imbalan jabatan ialah hak seorang pamong Desa atas tanah
             jabatan yang ditujukan untuknya dan yang berarti bahwa ia boleh
             menikmati hasil dari tanah itu selama ia memegang jabatannya.
                   Maksud pemberian hak itu ialah untuk menjamin penghasilan
             para pejabat tersebut. Isi hak itu ialah : pejabat yang bersangkutan boleh
             mengerjakan tanah jabatan itu atau menyewakannya  kepada orang lain,
             tetapi tidak boleh menjual atau menggadaikannya. 53
                   Merujuk dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
             konsep hak penguasaan atas tanah oleh masyarakat adat pada dasarnya
             terbagi atas dua bentuk hak penguasaan, yaitu hak ulayat dan hak
             perorangan. Di dalam hak ulayat itu sendiri terdapat hak milik kolektif,
             komunal, dan privat. Hubungan hak ulayat dengan hak perseorangan selalu
             bertolak belakang, hal ini dikarenakan semakin kuat hak perseorangan atas
             tanah, maka semakin lemah kekuatan berlaku hak ulayat.


             2.    Konsep dan Bentuk Perlindungan Hak Penguasaan Hutan
                   Adat Menurut Peraturan Perundang-Undangan

                   Penguasaan hak atas tanah oleh masyarakat adat merupakan bagian
             dari hak asasi masyarakat adat. Hal ini diakui tidak hanya di tingkat
             nasional, tetapi juga secara internasional, seperti yang diatur di dalam pasal



                   52 Ibid, hlm. 37
                   53 Ibid, hlm. 36


            40      Pengakuan dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52