Page 70 - Pengakuan dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan
P. 70

Berdasarkan pengertiannya, pendaftaran tanah merupakan satuan
             sistem administrasi pertanahan yang mencakup keterpaduan awal sampai
             pada perekaman informasi yang up to date data tanah dan hak-hak
             tanah yang didaftarkan hingga pada pengawasannya. Untuk itu, dalam
             pendaftaran tanah yang baik harus dilakukan pekerjaan antara kegiatan
             teknis, kerangka kerja dan kelembagaan yang aspeknya tidak hanya
             menyangkut pengaturan secara mekanik, survei, dan rekaman dari bagian-
             bagian tanah tersebut tetapi juga hukum, financial, administrasi, aspek
             sosial, dan issue politiknya yang dirangkai atau dipadukan dalam kegiatan
             manajemen pertanahan.
                   Dalam Pasal 19 Undang-undang Pokok Agraria (UU Nomor 5
             Tahun 1960) telah ditetapkan bahwa tanah-tanah yang ada di seluruh
             wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia harus didaftarkan dalam
             rangka untuk menjamin kepastian hukum atas tanah . Hak-hak atas
                                                                71
                   72
             tanah  yakni hak-hak individual yang dalam Pasal 4 Ayat (1) UUPA
             dijelaskan sebagai hak yang dimiliki atau diberikan kepada orang (atau
             orang-orang) dan badan hukum dan memberikan wewenang untuk
             menggunakan bagian permukaan bumi yang disebut tanah kepada
             pemegang haknya. Pendaftaran hak atas tanah yaitu Hak Milik, Hak
             Guna Usaha serta Hak Guna Bangunan sebagaimana dimaksud dalam
             Pasal 23, 32, dan 38 UUPA, merupakan alat pembuktian yang kuat
             mengenai perolehan (adanya), peralihan, pembebanan serta hapusnya hak
                               73
             yang bersangkutan .
                   Konflik kepentingan masyarakat di atas sebidang tanah hanya bisa
             diselesaikan dengan baik apabila kebijakan pembangunan di atas tanah


                   71 Pasal 19 ayat (1), menentukan bahwa: “Untuk menjamin kepastian hukum oleh
             Pemerintah diadakan pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-
             ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah”
                   72 Menurut Pasal 16 UUPA, hak-hak atas tanah ini terdiri dari: a) Hak Milik; b) Hak
             Guna Usaha; c) Hak Guna Bangunan; d) Hak Pakai; e) Hak Sewa; f) Hak Membuka Tanah; g)
             Hak Memungut Hasil Hutan; dan h) Hak-hak lain yang akan ditetapkan dengan UU dan hak-
             hak sementara.  Hak-hak lain tersebut seperti: Wakaf atas Tanah (UU Nomor 41 Tahun 2004),
             Hak Milik Satuan Rumah Susun (UU Nomor 20 Tahun 2011, Hak Tanggungan (UU Nomor 4
             Tahun 1996). Disamping hak atas tanah, dalam Pasal 16 ayat (2) UUPA juga diatur hak-hak atas
             air dan ruang angkasa yaitu: a) hak guna air, b) hak pemeliharaan dan penangkapan ikan, dan c)
             hak guna ruang angkasa.
                   73 Perolehan hak atas tanah dapat melalui konversi hak-hak lama atau pemberian hak (baru)
             atas tanah negara. Peralihan hak atas tanah dapat berupa jual beli, tukar menukar, waris, hibah dan
             sebagainya. Pembebanan hak atas tanah seperti Hak Tanggungan atau Hak Guna Bangunan atau
             Hak Pakai atas Hak Milik. Hapusnya hak atas tanah berarti tanah kembali menjadi tanah negara.


                                                  Hasil Penelitian dan Pembahasan  63
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75