Page 209 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 209

Ahmad Nashih Luthfi  dkk.
             Tionghoa yang memiliki toko emas dan menggajinya
             dengan cukup layak yaitu Rp 75.000/bulan. Dia hanya
             dipekerjakan sebagai baby sitter yang pekerjaannya
             mengasuh anak majikannya.
               Selama tiga tahun bekerja bersama majikannya ini,
             membuat Wulandari bisa memenuhi kebutuhannya
             sebagai remaja, antara lain membeli baju, perhiasan
             dan lain-lain. Jika ada uang lebih, diusahakannya
             untuk mengirim wesel buat ibunya di Ngandagan
             sekitar 50-100 ribu. Diceritakannya juga, bahwa maji-
             kannya pernah memberi tambahan uang sebesar Rp
             300.000 untuk mengirim uang buat ibunya. Uang itu
             sangat berguna buat ibunya untuk berobat dan mem-
             bayar hutang karena ayahnya sudah meninggal sejak
             kecil.
               Saat dia berlibur ke Jakarta, perjalanan nasib mem-
             pertemukannya dengan Daryono yang berasal dari
             Karanganyar Kebumen dan akhirnya mereka menikah
             di Ngandagan tahun 1987. Ketiga anaknya yaitu
             Margista (lahir tahun 1988), Narita(lahir tahun 1996)
             dan Darussallam (lahir tahun 2006), dilahirkan di
             Ngandagan, walaupun bukan berarti setelah melahir-
             kan Wulandari tidak serta merta menetap di Ngan-
             dagan dan tidak mengikuti suaminya merantau ke
             Jakarta. Setelah Margista lahir, mereka bertiga sempat
             tinggal mengontrak rumah kecil di Tangerang. Pa-
             sangan suami istri ini bekerja di sebuah konveksi.
             Margista kecil kadang ikut bapak ibunya di pabrik,
             dan tidur di bawah mesin. Pengalaman itu yang me-
             nurut Wulandari menjadikan Rahayu (anak pertama-
             nya) sekarang jadi perempuan yang kuat. Selain

            188
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214