Page 205 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 205

Ahmad Nashih Luthfi  dkk.
                Remitan ekonomi yang masuk Desa Ngandagan
            antara lain diperoleh Ny. Subandi Daningtyas yang men-
            dapat kiriman dari keluarganya yang ada di perantauan
            lebih kurang Rp. 1.000.000 (Satu Juta Rupiah) per tahun.
            Ny. Subandi Daningtyas pernah merantau ke Pulau
            Bangka pada tahun 1940-an; sedangkan anak-anaknya
            saat ini juga merantau, yaitu: (1) Maryati, ke Jakarta, pada
            usia 18 tahun (ikut keluarga di Jakarta); (2) Haryono pergi
            ke Jakarta pada usia 17 tahun (ikut keluarga di Jakarta); (3)
            Haryanto pergi ke Jakarta, pada usia 18 tahun (ikut
            keluarga di Jakarta); (4) Hartati pergi ke ke Jakarta, pada
            usia 15 tahun (ikut keluarga di Jakarta); dan (5) Widiati
            pergi ke Jakarta, pada usia 18 tahun (ikut keluarga di Jakarta).
                Selain Ny. Danu Wisastro, ada Lego Wijoyo yang
            dahulu ketika masih muda pernah merantau ke Palem-
            bang. Saat ini anak-anak juga merantau, dengan perincian
            sebagai berikut: (1) Legino, merantau ke Cilacap, saat
            berusia 17 tahun; (2) Jamingah, merantau ke Jakarta, saat
            berusia 18 tahun; (3) Turut, merantau ke Jambi, saat berusia
            17 tahun; (4) Ngadiseh, merantau ke Kalikutes Kec. Pituruh
            Kab. Purworejo, saat berusia 18 tahun; (5) Wariyan,
            merantau ke Jakarta, saat berusia 18 tahun; (6) Trimurni,
            merantau ke Jakarta, saat berusia 19 tahun; (7) Santoso,
            merantau ke Jakarta, saat berusia 17 tahun; (8) Margono,
            merantau ke Jambi, saat berusia 18 tahun; (9) Watini,
            merantau ke Jakarta, saat berusia 18 tahun; (10) Poniman,
            merantau ke Jambi, saat berusia 17 tahun. Anak-anak Banu


            184
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210