Page 208 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 208
Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
seperti teman-teman sebayanya yang sudah merantau
lebih dahulu menjadi motivasi utama Wulandari
remaja kala itu. Saat itu hampir semua teman-teman
sebayanya telah pergi dan rombongan keseniannya
yang dulu sering bersama-sama pentas telah bubar
karena semuanya merantau. Berbekal uang Rp 60.000
yang dikumpulkannya dari honor berpentas dan
sertifikat kursus menjahit yang pernah diperolehnya
hasil mengikuti kursus di Kecamatan, Wulandari
remaja memutuskan kota Palembang menjadi kota
tujuannya. Kota Palembang menjadi pilihannya,
karena pada saat itu ada saudara jauh ibunya yang
sudah lebih dahulu tinggal di Palembang dan ada
alasan mendasar mengapa tidak memilih kota Jakarta
yang lebih dekat, karena alasan takut. Ia pernah
mendengar kabar bahwa temannya yang di Jakarta ada
yang dijual.
Perjuangan merantau di Palembang dimulai. Awal-
nya Wulandari diuji untuk bekerja di konveksi, namun
dengan mesin jahit berukuran besar. Wulandari tidak
berani mengoperasikan mesin jahit besar itu, meskipun
saat kursus di Kecamatan Pituruh mendapat prestasi
sebagai salah satu lulusan terbaik dan mendapat
hadiah mesin jahit. Akhirnya dia bekerja sebagai
pembantu rumah tangga pada seorang dokter berdarah
Batak yang beristrikan seseorang dari Bandung.
Majikan pertamanya ini ternyata menggajinya sangat
rendah, hanya Rp 13.000/bulan. Hal ini membuat dia
hanya bertahan enam bulan dan setelah itu
memutuskan ikut kursus baby sitter. Beberapa bulan
kemudian, dia mendapat majikan baru seorang
187