Page 134 - Tanah Hutan Rakyat
P. 134
Tanah Hutan Rakyat 121
meskipun proses ini membutuhkan waktu yang relatif lama,
untuk mencapai hasil yang memuaskan. Secara teoritik
dapatlah dikatakan, bahwa masyarakat Desa Kalimendong
telah menemukan sumber-sumber kemakmuran baru
di desanya. Meskipun sesungguhnya sumber-sumber
kemakmuran tersebut telah ada sejak lama, namun belum
sempat dimanfaatkan secara optimal. Sumber kemakmuran
itu adalah adanya tanah milik masyarakat (tanah milik) yang
ditanami dengan tumbuhan hutan (albasia) dan tanaman
pertanian (salak). Temuan ini secara sosiologis disebut
invensi (invention), terutama ketika temuan itu diakui oleh
masyarakat, karena telah berhasil meningkatkan kesejahteraan
mereka dalam frame konservasi tanah.
Invensi masyarakat yang berupa sumber-sumber
kemakmuran baru dapat terwujud atas pencerahan yang
terus diupayakan oleh Nisro. Pranata sosial yang berlaku di
masyarakat haruslah pranata yang telah tercerahkan, yaitu
pranata yang mampu menyejahterakan masyarakat dalam
frame konservasi tanah. Pencerahan yang diikhtiarkan oleh
Nisro ini merupakan pengetahuan, yang dapat membekali
masyarakat terutama dalam hal sikap mental dan keterampilan,
yang terkait dengan kesejahteraan dan konservasi tanah.
Dengan demikian tiap anggota masyarakat memiliki
kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan secara
mandiri. Dalam rangka pencerahan, Nisro memanfaatkan
setiap perjumpaannya dengan anggota masyarakat.
Pertanian-hutan di tanah masyarakat yang disampaikan
dan diperjuangkan Nisro, terbukti mampu menyediakan