Page 137 - Tanah Hutan Rakyat
P. 137
124 Aristiono Nugroho, dkk
menentang, karena dana yang digunakan adalah dana desa.
Setelah merespon kritik atas kebijakannya, Nisro melanjutkan
pelaksanaan inventarisasi jumlah pohon tanaman keras dan
tanaman yang ada di sela-sela tanaman keras yang dimiliki
masyarakat, yang ditanam di atas tanah milik masyarakat.
Inventarisasi jumlah pohon merupakan kegiatan
yang menurut Nisro penting, yang juga telah memberi
pelajaran baginya untuk memperhatikan berbagai aspek
ketika menetapkan suatu kebijakan. Sebagai Kepala Desa
Kalimendong, Nisro berwenang menetapkan kebijakan yang
diyakininya bermanfaat bagi masyarakat. Tetapi keyakinan ini
tetap harus mempertimbangkan potensi penolakan yang ada
di masyarakat, agar tidak terlalu besar hambatan yang dapat
menghalangi kebijakan Nisro. Keyakinan bahwa inventarisasi
jumlah pohon merupakan kegiatan penting, yang menjadi
dasar bagi pengaturan dan pengelolaan tanah hutan rakyat,
merupakan sesuatu yang logis dan rasional. Tetapi Nisro tetap
harus memperhitungkan biayanya seminim mungkin, agar
resistensi dari sebagian masyarakat tidak sampai meruntuhkan
kebijakannya.
Oleh karena itu, keteguhan hati Nisro untuk melaksanakan
inventarisasi jumlah pohon, tetap menunjukkan kuatnya
perhatian Nisro terhadap resistensi sebagian masyarakat.
Hanya saja Nisro tetap harus melaksanakan keyakinan dan
kebijakannya, karena semata-mata berpegang pada orientasi
perubahan di masa depan. Sebagaimana diketahui ada empat
faktor, yang mendukung kuatnya orientasi perubahan yang
telah ditetapkan di Desa Kalimendong, antara lain: Pertama,