Page 141 - Tanah Hutan Rakyat
P. 141
128 Aristiono Nugroho, dkk
menghapus secara perlahan tradisi yang dapat menghambat
modernisasi. Kedua, mengembangkan secara bertahap
tradisi yang sesuai dengan semangat modernisasi. Ketiga,
menciptakan tradisi baru, yang sesungguhnya merupakan
proses internalisasi nilai-nilai modern.
Dalam kaitannya dengan modernisasi, masyarakat Desa
Kalimendong secara perlahan-lahan bergerak memasuki
kualifikasi masyarakat yang cenderung modern, yang
bercirikan bebas dari kepercayaan terhadap mithos dan
takhyul. Kecenderungan ini mengarah pada serangkaian
perubahan yang terjadi, yang meliputi beberapa aspek
kehidupan masyarakat. Aspek yang paling nampak
berubah (berkembang semakin kuat) di masyarakat Desa
Kalimendong, adalah aspek sosio-ekonomi dan aspek sosio-
ekologi. Keberadaan kedua aspek ini dimaksudkan untuk
“mengeluarkan” masyarakat dari kemiskinan. Walaupun
sebagai dampak ikutannya adalah munculnya kedudukan
sosio-ekonomi yang beraneka-ragam, dengan kondisi sosio-
ekologi yang terkelola dengan baik.
Kedudukan sosio-ekonomi yang beraneka-ragam
menunjukkan adanya diferensiasi sosial. Hal ini boleh saja,
sepanjang tidak ada anggota masyarakat yang “tenggelam”
dalam kemiskinan. Keberadaan diferensiasi sosial justru
disyukuri sebagai instrumen yang menciptakan peran
yang berbeda pada masing-masing anggota masyarakat.
Dengan kata lain ketidak-setaraan sosial atau “social
inequality” bukanlah sesuatu yang buruk bagi masyarakat
Desa Kalimendong, sepanjang ketidak-setaraan ini mampu