Page 146 - Tanah Hutan Rakyat
P. 146
Tanah Hutan Rakyat 133
secara keseluruhan. Dengan kata lain dibutuhkan kepekaan
masyarakat dalam mengelola: Pertama, sisi nurture atau
sisi lahir (by given) yang memiliki ciri-ciri bawaan berbeda,
seperti bentuk tubuh secara fisik, yang akan berdampak pada
kemampuannya bekerja. Kedua, sisi culture, di mana manusia
hidup dan dibesarkan dalam pengaruh sosio-ekonomi dan
sosio-ekologi. Perbedaan yang nampak jelas terlihat di Desa
Kalimendong adalah adanya stratifikasi sosial, yang pada
masa itu tidak berbasis tanah, karena tanah belum mampu
digunakan dan dimanfaatkan secara optimal. Pada masa itu
stratifikasi sosial lebih ditentukan oleh cultural-set masing-
masing keluarga yang ada di masyarakat, yang wujudnya
berupa etos kerja yang akhirnya terkait dengan penghasilan
(pendapatan). Selain itu faktor kesempatan juga turut
mempengaruhi posisi seseorang atau anggota masyarakat
(kepala keluarga) dalam stratifikasi sosial. Sebagaimana
diketahui kesempatan mengacu pada pembagian tugas, yang
pada akhirnya juga akan terkait dengan penghasilan yang
diperoleh.
Stratifikasi sosial yang terbentuk di Desa Kalimendong
pada masa itu juga ditentukan oleh adanya kelangkaan
komoditas dan jasa, yang kemudian berkaitan dengan
penghasilan. Berdasarkan penghasilan yang diperolehnya,
maka anggota masyarakat menempatkan dirinya dalam
stratifikasi sosial. Meskipun demikian tidak terjadi permusuhan
antar strata di desa ini, karena pada umumnya masing-
masing anggota masyarakat mampu melihat diri sendiri (the
self) dalam peran anggota masyarakat lainnya (the others).