Page 151 - Tanah Hutan Rakyat
P. 151
138 Aristiono Nugroho, dkk
albasia yang diproduksi oleh masyarakat Desa Kalimendong.
Ketiga, adanya pihak-pihak utama yang terkait dengan
produksi dan pemasaran kayu albasia di Desa Kalimendong.
Sebagaimana diketahui, pemasaran yang baik bagi kayu
albasia Desa Kalimendong membuka kesempatan bagi segenap
anggota masyarakat Desa Kalimendong, untuk meningkatkan
kesejahteraannya. Kesempatan semakin terbuka, ketika salak
yang ditanam di sela-sela pohon albasia juga memiliki pasar
yang baik, sehingga kesejahteraanpun semakin terjangkau.
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya perpindahan anggota
masyarakat dari lapisan sosial bagian bawah ke lapisan
yang lebih atas, dengan berbasis penguasaan dan pemilikan
tanah hutan rakyat. Mobilitas sosial ini dikemas dan berada
dalam koridor kearifan lokal, sehingga mampu terhindar
dari terjadinya konflik sosial. Oleh karenanya, masyarakat
Desa Kalimendong tetap mampu memperlihatkan situasi dan
kondisi yang harmonis, meskipun terjadi mobilitas sosial di
masyarakat.
Ketika mobilitas sosial di Desa Kalimendong berhasil
berjalan damai, atau tidak menimbulkan konflik, maka fakta
ini menunjukkan kedewasaan masyarakat Desa Kalimendong.
Sesungguhnya secara sosiologis diketahui, bahwa setiap
anggota masyarakat berpotensi menonjolkan egonya sehingga
berpotensi menimbulkan konflik, ketika masing-masing
anggota masyarakat memaksakan egonya. Ketiadaan konflik
dalam mobilitas sosial di Desa Kalimendong menarik, karena
hal ini berarti anggota masyarakat berhasil mengendalikan diri
dan mengendalikan egonya. Selanjutnya aspek kedewasaan