Page 156 - Tanah Hutan Rakyat
P. 156

Tanah Hutan Rakyat  143

              per hektar;  Kedua, pada  tahun  kedua  dibutuhkan pupuk
              urea, dan pemeliharaan, yang kalau dirupiahkan sebesar Rp.
              950.000,- per hektar; Ketiga, pada tahun ketiga hingga tahun
              kedelapan dibutuhkan  pupuk organik,  dan  pemeliharaan,
              yang  kalau  dirupiahkan  nilai  pada tiap tahunnya,  sebesar
              Rp. 3.000.000,- per hektar. Total biaya yang dikeluarkan oleh
              masyarakat  untuk albasia  yang ditanamnya adalah  sebesar
              Rp. 31.600.000,- per hektar, di mana untuk satu hektar tanah
              biasanya ditanami 500 pohon.

                  Biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat ketika menanam
              albasia di atas tanah miliknya (yang kemudian disebut “hutan
              rakyat”), merupakan investasi jangka panjang versi masyarakat
              (yang kemudian disebut “petani-hutan”). Fenomena kesadaran
              masyarakat menanam albasia menunjukkan munculnya sikap

              masyarakat yang sadar kesejahteraan dalam frame konservasi
              tanah. Kesadaran ini  merupakan  proses  sosial  yang  sedang
              berlangsung di masyarakat, yang secara sosiologis disebut “epi”
              atau  “upon” (sesuatu yang  sedang berlangsung). Sementara
              itu  diketahui,  bahwa  kesadaran  ini hadir  melalui  proses
              kemunculan,  yang secara sosiologis  disebut  “genetic” atau
              “emergence” (sesuatu yang muncul). Oleh karena itu, proses
              muncul  dan berlangsungnya kesadaran kesejahteraan  dan
              kesadaran konservasi tanah di masyarakat, secara sosiologis

              disebut  “epi-genetic” atau  “upon-emergence”. Epigenetic
              masyarakat Desa Kalimendong  ditandai  dengan ikhtiar,
              untuk menanam albasia (500 pohon per hektar) dengan biaya
              Rp.  31.600.000,- per  hektar.  Hal  ini merupakan  “kewajiban”
              anggota masyarakat, yang ingin mendapat hak (kesempatan)
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161