Page 152 - Tanah Hutan Rakyat
P. 152

Tanah Hutan Rakyat  139

              masyarakat ini menjadi  “bahan baku”  utama bagi  upaya
              membangun harmoni sosial di Desa Kalimendong, meskipun
              membangun harmoni dalam kondisi sosio-ekologi seperti di
              Desa Kalimendong bukanlah pekerjaan ringan.
                  Secara  sosiologis juga  diketahui, bahwa harmoni
              sosial  terwujud  ketika  mobilitas sosial  tidak diikuti dengan
              gegar  sosial.  Hal  ini dikarenakan adanya  kematangan  dan

              kedewasaan  masyarakat,  dalam  mengendalikan  dinamika
              kehidupannya. Oleh karena itu  dalam konteks Desa
              Kalimendong,  kehadiran dan  keberadaan albasia  perlu
              diupayakan agar tidak menimbulkan gegar sosial. Upaya ini
              penting, sehingga tidak ada anggota masyarakat yang terjatuh
              ke lapisan  sosial  yang  menyengsarakan,  karena kesalahan
              bersikap,  bertindak,  dan berperilaku.  Selain  itu, juga  perlu

              diupayakan memberi jaminan  pasokan bibit  albasia,  agar
              keberadaan albasia dapat terus berlanjut di desa ini.
                  Telah  menjadi  pengetahuan umum,  bahwa pembibitan
              albasia memerlukan penyiapan tanah sebagai media tumbuh
              tanaman  dan  sekaligus tempat  pembibitan.  Setelah tanah
              disiapkan,  maka  bibit albasia dapat dibesarkan  hingga

              tingginya mencapai 60 – 80 cm dengan usia 2 tahun. Setelah
              bibit berusia 2 tahun, lalu dilakukan pencangkokan, dengan
              dililitkan rumput  sebagai pengganti plastik,  dan  sekaligus
              sebagai pupuk. Agar pencangkokan berjalan baik masyarakat
              perlu mengupas kulit batang albasia, yang kemudian ditutup
              dengan rumput.  Penggunaan rumput  dalam pencangkokan
              dimaksudkan  agar  dapat menekan biaya  produksi  (tidak

              perlu  beli plastik), dan  sekaligus untuk  menghindari  tanah
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157