Page 148 - Tanah Hutan Rakyat
P. 148
Tanah Hutan Rakyat 135
Namun demikian, pada akhirnya penanaman albasia
dan salak membuka kondisi sosio-ekonomi baru bagi
masyarakat Desa Kalimendong, karena luas penguasaan dan
pemilikan tanah menjadi penentu tingkat kesejahteraan.
Saat itulah masyarakat mulai mengelola tanah hutan rakyat,
di mana albasia dan salak yang dimiliki menentukan tingkat
kesejahteraan. Secara sosiologis kondisi ini membuka
kesempatan bagi terjadinya perpindahan anggota masyarakat
dari lapisan sosial yang bawah menuju lapisan yang lebih atas.
Kondisi ini sekaligus menunjukkan, bahwa sistem pelapisan
sosial yang ada di Desa Kalimendong bersifat terbuka (open
social stratification), yang memberi kesempatan pada anggota
masyarakat untuk berpindah dari satu lapisan ke lapisan
yang lain. Sebaliknya sistem pelapisan sosial tertutup (close
social stratification) tidak berlaku di desa ini, karena sistem
pelapisan sosial ini tidak memberi kesempatan pada anggota
masyarakat untuk berpindah dari satu lapisan ke lapisan
yang lain, atau tidak ada kesempatan bagi masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraannya.
Sistem pelapisan sosial terbuka yang berlaku di Desa
Kalimendong merupakan solusi, agar masyarakat terhindar
dari konflik, sebab perpindahan anggota masyarakat dari
lapisan yang satu ke lapisan yang lain dipandang sebagai
sesuatu yang biasa. Dengan kata lain masyarakat mengakui,
bahwa pelapisan sosial merupakan sesuatu yang alami atau
fitri. Ketika masing-masing anggota masyarakat yang berada
pada suatu lapisan tertentu, memiliki keterkaitan dengan
anggota masyarakat lainnya yang berada pada lapisan yang