Page 136 - Tanah Hutan Rakyat
P. 136
Tanah Hutan Rakyat 123
perubahan yang berorientasi pada suatu bentuk atau unsur
baru, misalnya tradisi yang terkait dengan upaya konservasi
tanah yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ketiga, menciptakan perubahan yang berorientasi pada
bentuk, unsur, atau nilai yang telah ada pada masa lalu, tetapi
masih mampu mendukung tujuan kesejahteraan di masa kini,
misalnya tradisi yang terkait dengan semangat kebersamaan
dan solidaritas sosial.
Orientasi perubahan sosial yang dicanangkan oleh
Nisro dan masyarakat Desa Kalimendong, sesungguhnya
lebih layak disebut sebagai “seni” rekayasa sosial. Sebutan
ini layak disandangkan, karena berbagai perubahan yang
diperjuangkan memiliki keindahan dalam konteks sosio-
ekonomi dan sosio-ekologi. Bukankah hal terindah bagi
anggota masyarakat, adalah: Pertama, ketika mereka berhasil
memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. Kedua, ketika
mereka berhasil melestarikan fungsi tanah dan hutan. Ketiga,
ketika mereka berhasil memadukan upaya melestarikan
fungsi tanah dan hutan dengan upaya memenuhi kebutuhan
diri dan keluarga.
Pada tahun 2010, orientasi kesejahteraan dalam
frame konservasi tanah, telah mendorong Nisro untuk
memerintahkan perangkat desa melakukan inventarisasi
jumlah pohon tanaman keras (tanaman hutan) dan tanaman
yang ada di sela-sela tanaman keras yang dimiliki masyarakat,
yang ditanam di atas tanah milik masyarakat. Inventarisasi ini
menghabiskan dana sebesar Rp. 14 juta, sehingga pada awalnya
ada beberapa anggota masyarakat Desa Kalimendong yang