Page 130 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 130
Baru melalui program food estate (Sianipar and G Tangkudung,
2021).
Klasifikasi Wilayah Tanah Usaha
Secara teoritis, terdapat 6 klasifikasi WTU pada Tabel 1 yang
realitanya terdapat penyilangan nilai klasifikasi karena faktor
country context. Untuk mengatasinya dilakukan metode skoring
dan pembobotan nilai terhadap parameter dengan rangkaian
analisis spasial (Nappu dkk, 2019).
Tabel 1. Klasifikasi Wilayah Tanah Usaha
Nama Wilayah Tanah Usaha Lereng (%) Tinggi (m)
Terbatas Rawa-Tambak Ikan-Sawah 0-3 0-7
Utama 1a, 1b Sawah 1x Setahun-Sawan 2x Setahun 3-8 7-25
Utama 1c Sawah-Perkebunan-Pertanian Lahan Kering 8-15 25-100
Utama 1d Sawah-Perkebunan-Pertanian Lahan Kering 15-25 100-500
Utama 2 Sawah-Tanaman Iklim Sedang 25-40 500-1000
Terbatas Hutan Lindung >40 >1000
Sumber: (Arminah dkk, 2016)
Kemiringan menjadi aspek penting dalam menentukan
persentase topografi vertikal terhadap horizontal (Darmawan,
2017) yang mempengaruhi mitigasi risiko perubahan aliran
permukaan dan pengikisan tanah yang berdampak bahan
organik sebagai dasar kemampuan tanah (Wirosoedarmo R,
2011). Kabupaten PPU memiliki luas 317.764,102 ha yang dibagi
dalam 3 klasifikasi kemiringan yaitu 0-3% seluas 286.410,805 ha,
3-8% seluas 31.266,626 ha, dan 8-15% seluas 86,671 ha. Secara
keseluruhan wilayah memiliki kemiringan landai yang berpotensi
dalam sektor pertanian dengan skala keamanan yang tinggi.
Sinergi Percepatan Pembangunan 119
IKN Nusantara Beserta Wilayah Penyangga