Page 133 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 133
Pengujian data menggunakan analisis regresi dengan metode
Ordinary Least Square (OLS) yang mendapatkan nilai R² sebesar
0.670592 yang menunjukan hubungan kuat antar variabel yang
digunakan (Astuti dkk, 2013). Dilakukan metode Moran’s Index
dengan nilai sebesar 0,0577722 yang memiliki autokorelasi spasial
positif serta nilai z score sebesar 23,101041 dan p value sebesar
0,000 yang menunjukkan confidence level sebesar 99% (Yuriantari,
Hayati and Wahyuningsih, 2017).
Optimalisasi Penggunaan Tanah Merujuk pada Klasifikasi
WTU
Secara konseptual WTU terdapat 5 klasifikasi di Kabupaten
PPU yaitu terbatas, utama 2, utama 1d, utama 1c, serta utama 1a
dan 1b yang tampak pada Tabel 2. Penetapan parameter ketinggian
dan kemiringan/kelerengan di 5 klasifikasi tersebut tidak
mencerminkan country context klasifikasi di Kabupaten PPU saat
dilakukan analisis spasial. Tabel 3 menunjukan 12 klasifikasi karena
terjadinya distribusi peluang dari 2 parameter, sehingga dilakukan
skoring secara subjektif dengan pembobotan yang setara dan
penilaian yang berbeda seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Penetapan Skoring Tiap Parameter Terhadap Klasifikasi WTU
Lereng Tinggi Rentang
Nama Wilayah Tanah Usaha Skor Skor
(%) (m) Nilai
Terbatas Rawa-Tambak Ikan- 0-3 1 0-7 1 0-2
Sawah
Sawah-Tanaman Iklim
Utama 2 Sedang 25-40 2 500-1000 2 2-4
Utama 1d Sawah-Perkebunan- 15-25 3 100-500 3 4-6
Pertanian Lahan Kering
Utama 1c Sawah-Perkebunan- 8-15 4 25-100 4 6-8
Pertanian Lahan Kering
Utama Sawah 1x Setahun-
1a, 1b Sawah 2x Setahun 3-8 5 7-25 5 8-10
Sumber: (Hasil Analisis, 2022)
122 Akselerasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pertanahan dan Tata Ruang
Menuju Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat