Page 194 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 194

Pemulihan Kehidupan   185
                                  Pascapengadaan Tanah Pembangunan Kilang Minyak Tuban
             pembayaran  ganti  rugi) atas  penilaian  yang  dilaksanakan  sebagai
             dasar pembayaran uang ganti kerugian.

                 Ketersediaan tanah-tanah untuk proyek pembangunan  kilang
             bahan bakar minyak milik PT.Pertamina telah selesai dilaksanakan
             melalui pengadaan tanah Tahun 2019 dan masyarakat yang kehilangan
             tanah pertanian maupun tempat tinggal mereka telah mendapatkan
             uang ganti rugi dari PT.Pertamina dan tanah masyarakat tersebut
             dihargai oleh tim penilai dengan harga Rp.600.000 sampai Rp.800.000
             per meternya. Uang ganti rugi yang terbilang cukup besar kemudian
             oleh masyarakat dibelikan kendaraan roda empat, ternak dan ada
             pula yang dibelikan tanah kembali di tempat lain. Akan tetapi ada
             beberapa masyarakat yang ternyata tidak mampu mengelola uang
             ganti rugi yang diterima sehingga  kemudian  mereka sedikit demi
             sedikit menjual barang-barang konsumtif yang tadinya mereka beli
             untuk memenuhi  kebutuhan  sehari-hari. Masyarakat  penerima
             ganti  rugi  yang  termasuk  dalam kategori masyarakat menengah
             ke bawah  dan mayoritas  petani  tersebut mengalami  guncangan
             ekonomi dalam kehidupannya, sehingga ada kekhawatiran menjadi
             miskin kembali jika uang mereka habis. Berdasarkan kekhawatiran
             hal tersebut maka dampak sosial masyarakat setelah menerima uang
             ganti rugi serta pemulihan  kehidupannya pasca  kegiatan tersebut
             yang kemudian diteliti.

             B.  Pengadaan Tanah
             1.  Studi Kelayakan (Feasibility Study)
                 Pelaksanaan  pengadaan  tanah  selalu  diawali  dengan  studi
             kelayakan,  dan  dalam  rangka  pembangunan kilang  bahan bakar
             minyak di Tuban, studi kelayakan dilaksanakan pada saat memasuki
             tahap perencanaan Pengadaan Tanah, yakni pada awal Tahun 2019.
             Dengan demikian  pelaksanaannya masih mengacu  pada Undang-
             Undang Nomor 2 Tahun 2012, artinya studi kelayakan dan dokumen
             AMDAL belum mengikuti  aturan baru  yang berlaku,  sementara
             dalam peraturan terbaru tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
             bagi Pembangunan  untuk Kepentingan Umum  yang  termaktub
             dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19  Tahun 2021,  disebutkan
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199