Page 198 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 198
Pemulihan Kehidupan 189
Pascapengadaan Tanah Pembangunan Kilang Minyak Tuban
Tabel 3. Prediksi Penurunan Produksi Pertanian
No. Mata Pencaharian/pekerjaan Desa Wadung Desa Sumur Geneng
1. Petani dan Buruh Tani 190 700
2. Buruh Bangunan 0 35
3. Pedagang 2 3
4. Wiraswasta dan Penjual Jasa 42 9
5. PNS 8 12
6. Nelayan 2 0
Sumber: Monografi Desa Wadung dan Desa Sumur Geneng Tahun 2020
Proses pengadaan tanah dalam rangka proyek pembangunan
kilang minyak bahan bakar di Tuban sebagian besar memanfaatkan
tanah pertanian masyarakat. Beberapa dampak positif pengadaan
tanah di tanah pertanian diantaranya nilai ganti kerugiannya relatif
lebih rendah, tidak banyak ditemukan aksi demonstrasi serta tidak
perlu memindahkan rumah maupun komunitas ke lokasi baru
(Tantja et al, 2021).
Sedangkan dampak negatifnya antara lain, dapat mengakibatkan
menurunnya luas lahan pertanian yang berimplikasi pada penurunan
pendapatan petani, penurunan produktivitas pertanian, ancaman
ketahanan pangan maupun meningkatnya angka pengangguran
(Nurfadillah, 2016; Kustiningsih, 2017; Schneider et al., 2020; Darwis,
2020; Utami et al., 2021)
Hal tersebut ditunjukan pula pada data hasil studi kelayakan
pembangunan kilang bahan bakar minyak di Tuban, dimana
kehilangan luasan tanah pertanian dan perubahan penggunaan tanah
pertanian menjadi non pertanian akan mengakibatkan penurunan
produktivitas tanaman, penurunan pendapatan petani, dan
penurunan kualitas lingkungan lingkungan fisik, biotik, serta sosial.
2. Proses Pengadaan Tanah
Pengadaan tanah merupakan kegiatan untuk mendapatkan
tanah dengan cara memberikan ganti kerugian yang layak dan adil