Page 18 - Land Reform dari Masa ke Masa
P. 18

Pengantar Penulis dan Ucapan Terimakasih  xvii

               wilayah yang tak diinginkan. Penulis berencana mengolah
               keseluruhan disertasi itu untuk menjadi buku tersendiri di
               kemudian hari.
                    Penulis menyegerakan untuk mempublikasikan
               bagian-bagian tertentu dari disertasi itu menjadi buku kecil
               ini karena, selain untuk mengisi “kekosongan” bacaan
               bermutu yang ringkas mengenai rute perjalanan land re-
               form sejak Indonesia merdeka, juga dikarenakan
               permintaan teman-teman di organisasi-organisasi yang
               mensponsori penerbitan buku ini, yang hendak
               menggunakan buku ini sebagai bahan bacaan, termasuk
               dalam kegiatan-kegiatan kursus dan pelatihan yang mereka
               selenggarakan. Penerbitan buku ini dimungkinkan atas
               dukungan organisasi-organisasi di mana saya berkiprah,
               yakni: Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA),
               Perhimpunan untuk Pembaruan Hukum berbasiskan
               Masyarakat dan Ekologis (HuMa), Lingkar Pembaruan
               Desa dan Agraria (Karsa), Sajogyo Institute (Sains), dan
               Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN).
                    Buku kecil ini tidak mungkin hadir tanpa andil dari
               berbagai pihak. Soegianto dan Ahmad Nashih Luthfi telah
               menerjemahkan sebagian dari bab-bab original disertasi
               itu. Selanjutnya Dewi Kartika dan Siti Rahma Mary
               Herawati telah membaca dan mengusulkan sejumlah
               perubahan versi awal atas terjemahan bahasa Indonesia
               itu, untuk kemudian penulis sendiri memeriksa kembali
               naskah itu, mengedit dan menuliskan ulang sebagian
               naskahnya. Secara utuh, naskah buku ini telah dilengkapi
               penulis dengan tambahan-tambahan informasi yang
               diperlukan, dan lebih penting lagi telah dikerangkakan
               kembali agar bisa dinikmati sebagai buku tersendiri.
               Secara khusus penulis perlu juga menyampaikan terima
               kasih untuk teman-teman penerbit baru Tanah Air Beta,
               Usep Setiawan, yang mengusulkan judul “Land Reform
               dari Masa ke Masa”, dan kepada Prof. Dr. Ahmad Sodiki,
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23