Page 124 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 124

yang  diberikan kepada  pelanggar.  Pelanggaran ini memunculkan
            stigma di kalangan masyarakat bahwa kebijakan yang mengatur alih
            fungsi lahan pertanian dan pengendaliannya tidak mengikat kepada
            siapapun. Stigma lainnya juga muncul yaitu kebijakan untuk regulasi
            keruangan  senyatanya  bukan untuk  kesesuaian penggunaan  dan
            pemanfaatan  tanah  dengan keadaan lingkungan  alam  yang harus
            dipatuhi,  tetapi  regulasi keruangan  dibuat mengikuti kebutuhan
            masyarakat agar lingkungan alam dapat menyesuaikan hal tersebut.


            2.  Pembangunan Infrastruktur yang Merata dan Memadai
                Infrastruktur  memiliki peranan penting  dalam pembangunan
            multi sektor yang dapat memberi banyak manfaat bagi pemerintah
            setempat, pelaku bisnis, dan masyarakat setempat (Nawir dkk., 2023).
            Kemudahan konektivitas seperti jalan dan transportasi umum menjadi
            nilai  positif bagi kegiatan masyarakat  yang  dapat menjangkau ke
            seluruh wilayah Kabupaten Sleman (Muis, Wawancara 11 Januari 2024).
            Pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial dirasakan oleh masyarakat
            dengan terbangunnya jaringan jalan yang memadai.  Pembangunan
            jaringan jalan ternyata memberikan nilai negatif terhadap perubahan
            lahan  pertanian menjadi  lahan  terbangun.  Ring  road menjadi
            salah  satu  bukti  yang  tujuan pembangunannya untuk  mencegah
            terjadinya kemacetan  di Kabupaten Sleman  di masa mendatang,
            telah  digunakan masyarakat  untuk membuat lahan  terbangun  di
            sekitarnya. Interpretasi  citra menunjukkan lahan  pertanian  yang
            dulunya mendominasi di sekitar ring road, perlahan mulai berubah
            menjadi lahan terbangun seperti perniagaan, perguruan tinggi, dan
            mall.

                Pembangunan  jalan  kolektor dan  lokal  yang dilakukan oleh
            Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman  secara merata  di  seluruh
            wilayah  dimanfaatkan  masyarakat untuk  membuat permukiman
            (Warno,  Wawancara 6 Maret 2024). Kawasan  permukiman  yang
            dahulunya terpusat pada lokasi yang dekat dengan jalan arteri, mulai
            menyebar hingga ke jalan kolektor dan lokal. Fungsi jalan lokal yang
            memang diperuntukan kawasan permukiman tidak menjadi masalah,
            tetapi  terdapat jalan lokal  yang  dibuat khusus  untuk kemudahan


                                                                 BAB IV  93
                                     Dinamika Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129