Page 67 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 67
semakin meningkat untuk pembangunan area komersial dan lainnya,
sehingga lahan pertanian telah tergerus setiap tahunnya.
Lahan pertanian semakin berkurang berdampak terhadap
jumlah luasan dan kepemilikan lahan yang digunakan untuk sektor
pertanian. Data UTP dari aspek kepemilikan lahan terbagi atas enam
kelas yaitu: (i) luas lahan dibawah 1 ha sebanyak 87.359 orang; (ii) luas
lahan 1-1,99 ha sebanyak 795 orang; (iii) luas lahan 2-4,99 ha sebanyak
129 orang; (iv) luas lahan 5-9,99 ha sebanyak 16 orang; (v) luas lahan
10-19,99 ha sebanyak 2 orang; dan (vi) luas lahan 20-49,99 ha sebanyak
2 orang. Data UPB memiliki tiga kelas yaitu: (i) luas lahan dibawah
1 ha sebanyak 7 unit; (ii) luas lahan 1-1,99 ha sebanyak 5 unit; dan
(iii) luas lahan 5-9,99 ha sebanyak 4 unit. Data UTL memiliki empat
kelas yaitu: (i) luas lahan dibawah 1 ha sebanyak 95 unit; (ii) luas
lahan 1-1,99 ha sebanyak 6 unit; (iii) luas lahan 2-4,99 ha sebanyak
3 unit; dan (iv) luas lahan 10-19,99 ha sebanyak 1 unit. Data tersebut
menunjukkan sebagian besar petani memiliki lahan dibawah 1 ha yang
rentang terhadap perubahan. Petani kecil perlu diberikan perhatian
lebih karena lapangan pekerjaan dan pendapatan wilayah perdesaan
ditopang oleh sektor pertanian (Lezoche dkk., 2020).
Luas lahan yang dimiliki petani sangat kecil dapat dikategorikan
petani tersebut disebut petani gurem yang melakukan usaha pertanian
dengan kepemilikan lahan dibawah 0,5 ha (Buchori dkk., 2020).
Jumlah petani gurem di Kabupaten Sleman sebanyak faktanya 80.242
orang. Jumlah petani gurem yang minim dengan kepemilikan dan
penggunaan tanahnya perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Sleman yang erat kaitannya terhadap kesejahteraan rumah
tangga petani tersebut. Menurut Moeis dkk. (2020), terdapat 49,38%
rumah tangga golongan miskin di Indonesia dan 14,35% di dalamnya
berasal dari sektor pertanian. Hal ini selaras dengan NTP Kabupaten
Sleman yang selalu mengalami penurunan setiap tahunnya, sehingga
kemampuan daya beli para petani sangat rendah terhadap daya
tukar kebutuhan kegiatan pertanian. Pemerintah Daerah Kabupaten
Sleman dan jajarannya harus mempersiapkan ketersediaan pangan,
akses pangan, dan stabilitas pangan bagi masyarakatnya sendiri.
36 Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian