Page 72 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 72
jenis klasifikasi menjadi penting untuk identifikasi perubahan
penggunaan tanah yang tidak sebatas pada masa lalu dan sekarang,
tetapi juga untuk perencanaan pembangunan di masa depan (Hashim
dkk., 2019). Lebih lanjut, Lillesand & Kiefer (1979) menyatakan citra
Landsat masuk dalam klasifikasi penggunaan tanah kelas 1 yang
terdiri atas lahan terbangun, lahan pertanian, lahan hutan, perairan,
lahan gundul, padang lumut, dan es atau salju abadi. Standar Nasional
Indonesia (SNI) mengatur klasifikasi penggunaan tanah skala di atas
1:250.000 terdiri dari pertanian, bukan pertanian maksudnya hutan,
permukiman, dan perairan (Sitawati, 2019).
Gambar 5. Interpretasi Klasifikasi Penggunaan Tanah Kabupaten Sleman
Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2024
Gambar 5 menunjukkan lima klasifikasi penggunaan tanah di
Kabupaten Sleman yaitu hutan, lahan terbangun, kebun/tegalan,
sawah, dan perairan. Penentuan klasifikasi tersebut melalui empat
pertimbangan yaitu (i) kenampakan wilayah yang dilakukan saat
observasi lapangan ke berbagai kalurahan dan kapanewon untuk
mengetahui ciri khas dari tutupan lahannya, (ii) hasil wawancara
pemangku kepentingan terkait aspek pembangunan saat ini dan
rancangan kedepannya, serta (iii) studi dokumen yang membahas
klasifikasi penggunaan tanah di berbagai wilayah. Gunung merapi
pada bagian utara Kabupaten Sleman memiliki tutupan lahan berupa
hutan lebat yang sangat terlihat pada interpretasi citra Landsat. Rizki
BAB III 41
Eksplisit Spasial: Perubahan dan Prediksi Penggunaan Tanah Dalam Deret Waktu