Page 12 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 12
Perbedaan pertama ialah keragaman SRA –pada buku sebelumnya
disebut Penerima Manfaat PTM, yang tidak didominasi laki-laki
semata, akan tetapi terdapat subyek perempuan dengan jumlah
yang cukup berarti, bahkan diantaranya difabel (istilah tandingan
ini muncul untuk menghormati mereka yang berkebutuhan khusus
dengan segenap potensinya, sebab istilah disabilitas yang umum
digunakan bermakna ketidakmampuan). Perbedaan kedua, jenis
usaha yang diberdayakan dalam Penataan Akses di Desa Wukirsari
lebih beragam, yaitu UMKM Kerajinan Bambu; UMKM Penangkaran
Burung Perkutut; dan UMKM Kerajinan Wayang Kulit, tentu saja
tantangannya tidak hanya berbeda, tetapi juga lebih sulit dari Penataan
Akses 2021 yang seragam (pertanian hortikultura). Perbedaan ketiga,
arah kerja Penataan Akses di Desa Wukirsari telah menyentuh RO III
(2024), meskipun buku ini merupakan dokumentasi kerja RO I dan
RO II. Buku ini tidak lagi dimaksudkan sebagai kaidah operasional
dan konseptual, sebagaimana buku seri ke-1. Kedua maksud itu sudah
ditulis secara rinci pada buku seri sebelumnya, buku ini menawaran
gagasan dan konsep yang dibangun dari praktik Penataan Akses.
Gender Equality Disability and Social Inclusion (GEDSI) telah
menjadi kerangka kerja banyak lembaga, baik pemerintah maupun
swasta, karena semakin disadari bahwa setiap orang mempunyai hak
untuk dapat berperan dalam pembangunan dan mengakses hasilnya.
Dalam perspektif pembangunan yang konvensional pun, seperti
model Reforma Agraria yang dipromosikan oleh Hernando De Soto
dengan gagasannya “membangunkan aset orang miskin’’, kelompok
rentan tidak ditinggalkan bahkan difasilitasi agar menjadi bagian
dari mekanisme pasar. Tentunya, Reforma Agraria Indonesia yang
bernafaskan sosialisme Indonesia sudah semestinya ramah terhadap
kelompok rentan seperti perempuan, gender non biner, lansia, kaum
muda, difabel, dan masyarakat adat.
Buku ini terdiri atas lima bab. Bab I ialah Pendahuluan, bab ini
berisi penjelasan awal mengenai pentingnya Reforma Agraria yang
inklusif, berangkat dari studi komparasi antara praktik Penataan
Akses Tahun 2021 di Selopamioro yang seragam dalam jenis usaha
Kata Pengantar Penulis xi