Page 192 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 192

d.  Parameter dan Indikator Keberhasilan
                    Indikator  keberhasilan  Penataan  Akses  dalam  rangka
                    Reforma  Agraria  yang kompleks masih berupa  fisik  yang
                    diukur dari kenaikan pendapatan dalam rentang waktu PARA
                    (satu tahun anggaran, 6-10 bulan pelaksanaan), yang secara
                    teknis mustahil terwujud untuk lokasi rintisan (bukan lokasi
                    yang sudah maju dan berkembang), dengan asumsi bahwa
                    kenaikan  pendapatan merepresentasikan kesejahteraan.
                    Asumsi  tersebut dibangun dari  logika  yang  sama dengan
                    “kenaikan   angka   panen    menandakan    peningkatan
                    kesejahteraan”, padahal parameter kesejahteraan yang peka
                    ialah nilai tukar petani; pun setali tiga uang dengan “perolehan
                    hasil penjualan suatu usaha adalah keuntungannya”, padahal
                    keuntungan  (profit)  sesungguhnya  lebih  tepat diukur dari
                    perolehan laba bersih.
                    Pemberdayaan lebih tepat diukur dari tingkat kemandirian,
                    tingkat kemampuan,  dan keberlanjutan,  dan itu bisa
                    mencakup  aspek  ekonomi,  sosial,  budaya  dan  lingkungan
                    hidup hasil  dari  Penataan  Akses  sesuai  tahapannya.
                    Kesejahteraan  material  tidak dapat diukur di  awal  karena
                    parameter itu merupakan turunan dari kesejahteraan sosial
                    budaya berupa  softskill,  seperti:  kapasitas SRA mengenali
                    potensi  diri  dan keterbatasannya; mengasah kemampuan
                    dan menghasilkan output dari  kemampuannya yang baru,
                    mengorganisasikan diri;  mengelola aset dan  finansialnya;
                    mencipta peluang  baru;  branding dan  networking;  dan
                    mengatasi persoalan  (de-bottlenecking).  Hal  ini  sejalan
                    dengan beberapa rekomendasi hasil kajian kebijakan Pusat
                    Pengembangan  dan Standarisasi Kebijakan  Agraria  Tata
                    Ruang dan Pertanahan (2022) untuk Pemerintah:
                    1)  Melengkapi  indikator  capaian Akses  Reforma Agraria
                        (ARA)  dengan indikator non  ekonomi, khususnya
                        berkaitan dengan variabel modal sosial;
                    2)  Merumuskan ulang target keberhasilan dan peningkatan
                        ekonomi masyarakat sasaran secara berjenjang/gradasi;



                                                                 BAB IV  177
                                           Evaluasi dan Rekomendasi Penataan Akses
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197