Page 23 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 23
tidak mampu mengoperasikan atau merawatnya karena
ketiadaan keahlian maupun kekurangan biaya, penerbitan SK
kelembagaan tanpa pendampingan kelembagaan agar menjadi
lebih baik, akumulasi alat bukti (evidence) berupa dokumen
statis berupa foto kegiatan, surat, daftar hadir, notulensi, dan
berita acara daripada kegiatan real time dan berkelanjutan dan
serapan anggaran maksimal untuk hal-hal konsumtif daripada
hal-hal produktif (alokasi biaya besar pertemuan dengan fasilitas
mewah daripada pelatihan di lapangan dan pendampingan).
Dalam Pemberdayaan Masyarakat, Kesempatan, Kapasitas,
dan Keberdayaan subyek pemberdayaan (masyarakat) lebih
penting untuk diukur pencapaiannya; demikian juga terhadap
Kemanfaatan, Ketepatan Aksi dengan Tujuan, dan Keberlanjutan
program;
3. Penempatan masyarakat sebagai objek penerima manfaat
daripada sebagai subjek pemberdayaan (Subjek Reforma Agraria/
SRA) justru menciptakan ketergantungan daripada kemandirian;
4. Secara praktik, Penataan Akses masih bias kelompok dominan
baik secara gender maupun ekonomi, dalam arti belum memberi
kesempatan atau aksi afirmasi bagi perempuan atau kelompok
rentan lainnya seperti difabel, kaum muda, kaum miskin, lansia
dan lain-lain yang sangat mungkin juga bergender perempuan,
sebagai akibat instrumen lapangan (Petunjuk Teknis dan
Kuesioner) yang belum sensitif persoalan sosial, budaya,
serta politik berbasis gender. Pemilihan lokasi juga masih
mengarusutamakan kemapanan bukan kerentanan;
5. Objek dampingan atau jenis usaha masyarakat masih homogen
atau seragam, sehingga pemodelan Penataan Akses RO I TA
2021 belum teruji untuk jenis usaha yang beragam. Dalam
konteks yang lebih luas, keadaan geografi dan keragaman sosial
ekonomi budaya dari lokasi Penataan Akses belum mewakili
kebutuhan nasional, dalam arti masih bias daratan dengan corak
agraris-industri, akan sangat berguna jika penyusun regulasi
sudah membayangkan keragaman tersebut ketika merumuskan
perangkat kebijakan.
8 REFORMA AGRARIAN INKLUSIF:
Praktik Penataan Akses Rumah Gender dan Disabilitas
di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul