Page 24 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 24

6.  Skala  penanganan masih individu (by name,  by addres),
                sedangkan pemberdayaan membutuhkan penguatan kelompok
                agar  terwujud kemanfaatan bersama  atau kemanfaatan  dalam
                skala  lebih  luas,  dan  mengantisipasi  kendala  keberlanjutan
                karena perpindahan,  halangan permanen,  atau  kematian,
                sementara  harus ada  kesesuaian dalam  hal  satuan data agar
                diterima sistem informasi Kementerian ATR/BPN (individu pada
                RO I vs kelompok pada RO II).
            7.  Skema Penataan  Akses belum  turut menyelesaikan masalah
                utama Reforma Agraria yaitu tanah bagi tuna kisma karena skema
                Penataan Akses yang dipilih masih berupa akses mengikuti aset
                dari  hasil  legalisasi  aset/pemberian hak  tanah  atas  program-
                program  sebelumnya, khusus  propinsi DIY,  redistribusi (hak)
                tanah  menjadi mustahil  dilakukan  karena  masalah  politik
                pertanahan yang menghidupkan kembali Domein Verklaring (DV)
                atas nama kearifan lokal. Sehingga, Pasal 33 ayat (3) Konstitusi
                dan TAP MPR RI No IX Tahun 2001 tidak dapat dijalankan karena
                terganjal peraturan perundangan di bawahnya.
                Meskipun Penataan Akses RO II TA 2022 (taret Kelembagaan) dan
            RO III TA 2023 (target Pemasaran) di Kabupaten Bantul tidak sempat
            terekam dalam buku seri ke-1, praktik-praktik fasilitasi Kelembagaan
            dan  Pemasaran  telah dikerjakan dengan  strategi  yang  menjamin
            keberlanjutan.
                Penguatan Kelembagaan secara formal tidak terfasilitasi pada RO
            II TA 2022 karena ketiadaan anggaran dari Pusat—kegiatan bertajuk
            Kelembagaan ini kemudian diampu oleh Kanwil BPN Propinsi DIY
            dengan pendataan kembali respon masyarakat atas Penataan Akses RO
            I. Sehingga, RO III TA 2023 mengerjakan dua agenda yaitu Penguatan
            Kelembagaan (di luar kewenangan FS, namun wajib sebagai proses
            rekayasa  sosial)  serta Pengembangan Usaha  dan Fasilitasi  Akses
            Pemasaran, bahkan  penguatan kapasitas SDM  dan infrastruktur
            pemasaran masih berlangsung setiap minggu secara swadaya setelah
            Penataan Akses RO III TA 2023 resmi berakhir, melalui Sekolah Tani
            yang kurikulumnya dirancang bersama (FS, Mitra Kantor Pertanahan



                                                                  BAB I   9
                                                             Pendahuluan
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29