Page 98 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 98

Muryani et al. (2023) berpendapat, untuk konteks Penataan
                    Akses  dalam rangka  Reforma Agraria,  istilah  yang  tepat
                    bukan Pemberdayaan  Tanah Masyarakat karena bermakna
                    pada pemanfaatan  belaka  tetapi  Pendayagunaan Tanah
                    Masyarakat atau Pemberdayaan Masyarakat (SRA) dalam
                    Bidang Pertanahan  atau Pemberdayaan SRA  saja agar
                    mencakup banyak hal, sebagaimana telah dikenal umum bahwa
                    Pemberdayaan Masyarakat bisa  diterapkan  pada berbagai
                    bidang; sedangkan Penanganan Akses Reforma Agraria lebih
                    pada bentuk teknis hasil penerjemahan PTM alih-alih konsep
                    dari  suatu agenda  yang  menyeluruh dan  terpadu  seperti
                    Penataan  Akses, lebih-lebih menggantikan makna Reforma
                    Agraria. Pemunculan istilah PTM  dan PARA merupakan
                    penyederhanaan persoalan atau malah perumitan konseptual
                    yang tidak banyak berguna karena tidak tepat sejak batasan
                    konsepnya. Pendekatan yang top down (instruktif) alih-alih
                    bottom up (partisipatif) dan dampak ketergantungan alih-alih
                    kemandirian menjadi ciri bahwa istilah pemberdayaan jauh
                    dari konsep yang dimaksud.
                    Ketika Reforma Agraria diibaratkan sebagai pohon yang utuh,
                    akarnya ialah Konsitusi, batangnya ialah TAP MPR RI No IX/
                    MPR RI/2001,  UUPA  dan UU lain  terkait SSA;  cabangnya
                    ialah  peraturan  pelaksanaan di  bawah UUPA dan UU  lain
                    terkait SSA;  dahannya ialah  agenda  praktis Penataan  Aset
                    dan Penataan Akses (kedua istiah ini mengacu pada gagasan
                    Hernando de Soto yang diadopsi oleh Kementerian ATR/BPN
                    yang berorientasi pada penguatan pasar, ada kemungkinan
                    Reforma  Agraria dapat dijalankan dengan  mekanisme  lain
                    yang  berorietasi  penguatan masyarakat  dan negara  alih-
                    alih pasar); rantingnya ialah model-model yang diturunkan
                    dari  Penataan  Aset dan  Penataan  Akses, dan daun-daun
                    yang berusia pendek silih berganti ialah program-program
                    yang diturunkan dari  model-model  tersebut,  buahnya
                    ialah keadilan yang bisa bercitarasa sebagai keadilan sosial,
                    keadilan ekologis,  keadilan  lintas generasi dan  lain-lain,



                                                                 BAB III  83
                                                    PENATAAN AKSES INKLUSIF
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103