Page 99 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 99
biji dari buah itu yang kelak tumbuh menjadi pohon baru
saat pohon lama tidak sesuai lagi dengan perkembangan
jaman. Hingga tulisan ini disusun, tampaknya pengemban
amanat Reforma Agraria belum dapat membedakan ranting
dengan pohon dengan pemahaman bahwa akar, batang,
cabang, ranting sama-sama kayu, tanpa melihat kedudukan
dan fungsi masing-masing secara tepat, bahkan berupaya
menumbuhkan ranting-ranting yang tidak satu tubuh dan
senyawa dengan akar, sehingga pohon yang berakar keadilan
justru berbuah ketimpangan.
Konsekuensi teknis dari PTM dan PARA yang berbasis
hak milik tanah ialah tidak dapat diterapkan pada tanah-
tanah dengan status non hak milik, termasuk tanah negara
yang dikuasai masyarakat, baik tanah negara murni,
hasil pengeluaran dari kawasan hutan, atau di perbatasan
perairan, juga menutup kesempatan bagi SRA tuna kisma.
Dengan demikian, tujuan Reforma Agraria tidak dapat
dicapai melalui PTM dan PARA karena kendala konsep dari
PTM dan PARA yang eksklusif. Adalah wajar jika pelaksanaan
Penataan Akses berkutat pada skema pertama: “Akses
mengikuti Aset” (pemanfaatan tanah setelah pemberian hak
milik), daripada “Aset mengikuti Akses” (skema kedua) atau
“Aset dan Akses dijalankan bersamaan dalam tahun yang
sama” (skema ketiga). Meskipun ketiga skema itu disediakan
dalam Petunjuk Teknis, fakta lapangan masih menunjukkan
bahwa skema kedua dan ketiga sebatas lip service.
Menilai pencapaian dari pemenuhan administrasi, misalnya
Rekapitulasi Data Penerima Manfaat dalam skala sampel
yang harus memuat No Sertipikat Tanah dan titik koordinat
lokasi usaha dan Surat Keputusan Kepala Kantor atas
3
3 Jika SRA bekerja di kawasan perairan dengan mobilitas tinggi/lokasi berpindah-pindah,
maka pencatatan koordinat lokasi usaha ini nyaris mustahil dapat dipenuhi. Relevansi
kedetilan data hingga tingkat koordinat dengan kemanfaatan yang berkeadilan sosial,
lingkungan dan lintas generasi perlu dipertanyakan: menjadi bagian penting dari
prasyarat terwujudnya kemanfaatan tersebut atau sekadar demi performa seolah
mempunyai data presisi?
84 REFORMA AGRARIAN INKLUSIF:
Praktik Penataan Akses Rumah Gender dan Disabilitas
di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul