Page 128 - PELAYANAN TATA RUANG DAN PERTANAHAN DALAM MEMBANGKITKAN IKLEM PEREKONOMIAN
P. 128

untuk  dipercepat?  Apakah  aturan  mengenai  RBA  efektif  dalam
            memenuhi tujuannya untuk mendorong investasi di Indonesia?

            Urgensi Penerapan RBA dalam Percepatan Investasi

                Salah  satu  masalah  penghambat  investasi  di  Indonesia
            adalah  perizinan  kegiatan  usaha.  Adanya  ketidakseimbangan
            antara  sumber daya  yang dapat dimanfaatkan dengan  modal
            yang dibutuhkan, tidak dibantu oleh sistem perizinan yang harus
            didapatkan. Mekanisme perizinan yang ada di Indonesia sampai
            tahun 2007 masih  terpisah-pisah.  Undang-Undang Nomor 25
            Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM) menjadi langkah
            kemudahan pertama dimana perizinan dapat dilakukan  melalui
            Pelayanan Terpadu  Satu  Pintu  (PTSP). Tetapi,  PTSP  belum  bisa
            mempersingkat waktu atau  menghemat  biaya  yang  signifikan
            untuk  mendapat perizinan, dan akibat dari semua usaha  butuh
            perizinan, maka ijin  yang  terbit juga banyak. Sistem  perizinan
            yang rumit dan  memakan waktu  banyak  ternyata  belum efektif
            untuk mendorong investasi di Indonesia.
                UUCK  memperkenalkan  RBA  yang  merupakan  sebuah
            usaha oleh Pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan masalah
            perizinan,  dengan membuat jenjang  untuk izin berusaha.
            Dalam penerapannya, hanya kegiatan usaha berisiko tinggi yang
            memerlukan perizinan, sedangkan untuk usaha risiko menengah
            dan  rendah,  izin  tidak  diperlukan.  Beberapa  negara  maju
            telah  menerapkan  pendekatan  RBA,  seperti  Kanada,  Amerika
            Serikat, negara Uni Eropa,  bahkan  sampai  disahkan  perjanjian
            internasional multilateral seperti Basel Framework, sebuah standar
            regulasi perbankan yang dibuat oleh Basel Committee on Banking
            Supervision (BCBS).

                UUCK menerapkan dua jenis risiko, yakni risiko manajerial
            dan risiko inheren. Risiko inheren merupakan sebuah risiko yang



                                            Implementasi UUCK dan Turunannya     109
                         Dalam Menciptakan Kemudahan Berusaha untuk Mendorong Investasi
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133