Page 99 - PELAYANAN TATA RUANG DAN PERTANAHAN DALAM MEMBANGKITKAN IKLEM PEREKONOMIAN
P. 99

memerlukan waktu lama. Belum lagi, baru-baru ini terkonfirmasi
            Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kantor BPN Lebak. Dikutip dari
            CNN Indonesia, bahwa kepolisian telah menetapkan dua pegawai
            BPN  menjadi  tersangka  pungutan  liar  (pungli)  sertifikat  tanah.
            Masalah yang timbul seperti birokrasi yang berbelit, pengurusan
            tanah yang seakan no money no service, serta pungli atau korupsi,
            dikhawatirkan berimplikasi pada citra BPN di mata publik.
                Paparan di atas, menunjukkan bahwa BPN memiliki pekerjaan
            rumah yang sangat besar. BPN yang memiliki target untuk seluruh
            tanah telah bersertifikat di tahun 2025, harus berbenah dengan
            kinerja yang belum optimal. Perbaikan kinerja dapat dimulai dari
            hal  yang  paling  dasar yaitu  dengan  menjamin  terselenggaranya
            tertib administrasi pertanahan. Parlindungan dalam bukunya yang
            berjudul  Pendaftaran  Tanah  di  Indonesia  (1997),  menyebutkan
            bahwa di zaman informasi ini, Kantor Pertanahan sebagai kantor
            garis  depan haruslah memelihara informasi  pertanahan  dengan
            baik. Informasi yang tersedia dapat digunakan untuk mengambil
            keputusan  terlibat  tanah baik  fisik maupun  yuridis. Sehingga
            diperlukannya  tertib administrasi  pertanahan dijadikan  sesuatu
            hal  yang  wajar.  Sudah  sepantasnya  tertib administrasi dapat
            diimplementasikan  seiring dengan  kemajuan  teknologi  di era
            4.0  demi menjamin keterbukaan  serta kemudahan  pelayanan
            pertanahan.


            Inovasi Era 4.0 dan Upaya untuk Menjamin Keterbukaan
            Informasi Publik
                Seiring  dengan  munculnya  era  digital  dan  revolusi  industri
            4.0,  banyak negara  telah mempraktikkan  digitalisasi  dalam
            pemerintahannya.  Produktivitas,  efisiensi,  dan  akuntabilitas
            menjadi di antara  sebab  perlunya  pemerintah  membangun
            e-government di semua lembaga negara (Arfiana & Admaja, 2019).



            80    Pelayanan Tata Ruang dan Pertanahan
                  Dalam Membangkitkan Iklim Perekonomian
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104