Page 130 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 130

Tanah  perkebunan ini menjadi  akses bagi masyarakat  adat  untuk
            meningkatkan penghasilan rumah tangga mereka dengan memanfaatkan
            hasil kebun. Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, Kampung
            Naga  terkenal  dengan kerajinan bambunya  yang menjadi  salah  satu
            kekayaan budaya mereka.  Bambu  digunakan  sebagai bahan  dasar
            untuk membuat berbagai macam kerajinan tangan lokal seperti wadah
            makan,  tempat  buah,  tas  keranjang,  tudung saji, dan  lain sebagainya.
            Semua bambu yang mereka  gunakan berasal  dari  perkebunan  sendiri
            yang terletak di Kampung Naga. Hampir seluruh masyarakat di dalam
            kampung memiliki kemampuan menganyam bambu, dan keterampilan
            ini  menjadi  salah satu  faktor  utama  yang  meningkatkan  potensi
            perekonomian mereka.  Melalui hasil  wawancara  dengan beberapa
            masyarakat adat, terungkap bahwa kerajinan tangan dari bambu telah
            mencapai pasar  yang  sangat  luas.  Bahkan,  pesanan  dan pengiriman
            produk kerajinan bambu mereka telah meluas hingga ke luar kota bahkan
            ke provinsi lain. Masyarakat Kampung Naga juga menggunakan metode
            perdagangan modern melalui  platform online  seperti aplikasi  Shopee,
            memperluas jangkauan pemasaran produk mereka.
                Observasi langsung  di  lapangan menunjukkan bahwa meskipun
            hidup dalam aturan adat yang ketat, masyarakat Kampung Naga tetap
            terbuka terhadap  kemajuan teknologi  dalam  bidang  perekonomian.
            Kepala adat tidak menghalangi penggunaan teknologi modern seperti
            smartphone  dan  laptop  oleh  penduduk  kampung.  Ini menunjukkan
            bahwa meskipun mereka mempertahankan tradisi tidak menggunakan
            listrik,  mereka tidak  menutup  diri  terhadap  perkembangan teknologi
            yang  dapat meningkatkan  perekonomian  dan kesejahteraan mereka.
            Oleh karena mereka  tidak  menggunakan listrik,  sehingga masyarakat
            yang membutuhkan listrik harus mencari sumber listrik di luar wilayah
            Kampung Naga untuk beberapa alat telekomunikasi mereka. Meskipun
            demikian, hal ini tidak menghambat semangat mereka untuk beradaptasi
            dengan perkembangan zaman demi meningkatkan kesejahteraan hidup.
                Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap seluruh masyarakat
            adat yang menjadi sampel dalam penelitian ini, ditemukan bahwa hampir
            semua masyarakat adat memiliki bidang tanah di luar dari Kampung Naga.




                                                                   BAB 06  111
                                       Pelaksanaan Pendaftaran Tanah di Kampung Naga
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135