Page 127 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 127

membuat aturan seperti untuk menjaga kelangsungan dan keberlanjutan
            lahan pertanian yang menjadi pokok utama mata pencaharian masyarakat
            adat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Selain itu, aturan ini
            juga mencegah adanya alih fungsi lahan di dalam Kampung Naga. Hal
            ini  merupakan salah satu bagian kearifan lokal yang berdampak baik
            terhadap masyarakatnya maupun lingkungan sekitar.

























                     Gambar 28. Skema letak bidang tanah milik adat dan masyarakat adat
                             Sumber: Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2024
                Berdasarkan wawancara dan observasi di  lapangan,  ternyata
            pendaftaran  tanah  di Dusun Naga belum  sesuai  dengan  syarat
            administrasi  pertanahan.  Hampir  semua  masyarakat  yang  bidang
            tanahnya belum  terdaftar, mereka  tidak memiliki  bukti  penguasaan
            tanah berupa alas hak seperti letter c, surat keterangan fisik bidang tanah,
            atau  yang lainnya. Untuk  perolehan  tanah melalui jual beli,  warisan,
            ataupun hibah, hanya  dilakukan  secara lisan.  Transaksi  peralihan
            penguasaan bidang tanah dilakukan melalui sistem kepercayaan antar
            sesama. Hanya bermodalkan akad yang dihadiri oleh saksi tanpa adanya
            surat  menyurat  secara  tertulis, peralihan penguasaan  bidang  tanah
            sudah  sah  di  lingkungan masyarakat naga. Satu-satunya  dokumen
            penguasaan tanah yang mereka miliki hanya berupa SPPT PBB. Menurut
            mereka, SPPT PBB merupakan bukti sah kepemilikan tanah yang kuat.
            Sementara  itu, salah satu  persyaratan sah  untuk  pendaftaran  tanah


            108   Dinamika Pendaftaran Tanah Adat
                  di Kampung Naga
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132