Page 131 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 131
Bahkan ada yang memiliki tanah di desa lain yang berbatasan dengan
Desa Neglasari, seperti di Desa Nangtang, Kecamatan Cigalontang,
Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat
adat secara umum sudah mengerti bahwa tanah dapat dijadikan aset
yang berharga untuk kepentingan perekonomian keluarga. Walaupun
mereka khususnya masyarakat adat yang tinggal di dalam Tanah Ulayat
Kampung Naga tunduk terhadap adat, namun ketua adat tidak melarang
mereka untuk memiliki aset lain di luar dari Kampung Naga. Hal itu bisa
berlaku dengan syarat jika di dalam wilayah Kampung Naga harus patuh
dan tunduk terhadap adat dan meninggalkan harta benda yang ada di
luar Kampung Naga. Artinya mereka jika di dalam wilayah adat harus
kembali seperti masyarakat adat pada umumnya.
C. Pelibatan Masyarakat Adat Kampung Naga dalam
Kegiatan Pendaftaran Tanah
Pelibatan Masyarakat Adat Kampung Naga dalam proses kegiatan
pendaftaran tanah merupakan langkah penting untuk memastikan
keberhasilan dan keberlanjutan proses tersebut serta memperkuat
hubungan antara pemerintah dan masyarakat adat. Berikut adalah
beberapa tahapan yang dilakukan dalam pelibatan masyarakat adat:
a. Konsultasi dan Penjelasan Awal
Sebelum memulai proses pendaftaran tanah, pemerintah setempat
melakukan konsultasi awal dengan tokoh-tokoh dan perwakilan
Masyarakat Adat Kampung Naga untuk menjelaskan tujuan,
manfaat, dan prosedur pendaftaran tanah yang akan dijalankan.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Fernando, (2023) bahwa perlu
dilakukan komunikasi dan pelibatan masyarakat adat agar kegiatan
pemerintahan dapat berjalan tanpa merugikan masyarakat. Hal ini
juga telah dijelaskan dalam Pembukaan UUD 1945 yang menegaskan
bahwa salah satu tujuan Pemerintah Negara Indonesia adalah untuk
melindungi semua warga negara Indonesia dan keseluruhan wilayah
Indonesia.
b. Penyampaian Persyaratan dan Prosedur
112 Dinamika Pendaftaran Tanah Adat
di Kampung Naga