Page 128 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 128
yaitu adanya alas hak sebagai bukti penguasaan dan kepemilikan tanah.
Agar proses pendaftaran tanah berjalan sesuai peraturan yang berlaku,
maka pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya bekerjasama
dengan Kantor Desa Neglasari untuk membuat kelengkapan berkas
sebagai syarat permohonan pendaftaran tanah. Kantor desa membuat
kebijakan untuk masyarakatnya yang ingin mendaftarkan tanah harus
melampirkan bukti identitas diri seperti KTP, KK, dan juga SPPT PBB.
Selanjutnya, kantor desa menerbitkan Surat Penguasaan Fisik Bidang
Tanah untuk masing-masing masyarakat yang ingin mendaftarkan
tanahnya ke Kantor Pertanahan. Ketidakpedulian masyarakat terhadap
bukti tertulis penguasaan tanah ataupun peralihan suatu bidang tanah,
jarang mengakibatkan terjadinya sengketa kepemilikan tanah. Hal
ini dibuktikan pernyataan Kuncen dan beberapa masyarakat dalam
wawancara peneliti, bahwa di Dusun Naga khususnya Kampung Naga
belum pernah terjadi sengketa, konflik, maupun perkara terkait bidang
tanah. Masyarakat adat menjalani kehidupan sosial dengan damai,
tentram, menjunjung tinggi kepercayaan, kekeluargaan, dan saling
hormat menghormati. Namun demikian, hal ini harus menjadi perhatian
pemerintah desa untuk memperhatikan administrasi peralihan suatu
bidang tanah di masyarakatnya, sebab seiring perkembangan zaman dan
kebutuhan manusia akan tanah bisa menyebabkan munculnya sengketa
pertanahan salah satu akibatnya bisa karena tidak adanya dokumen
tertulis sebagai bukti transaksi peralihan suatu bidang tanah.
Untuk mengamati pola penggunaan tanah pada bidang tanah
terdaftar di Dusun Naga, dilakukan pengelompokkan bidang tanah
berdasarkan jenis penggunaan tanahnya. Data sertipikasi tanah terdaftar
di Dusun Naga menunjukkan terdapat bidang tanah yang sudah
bersertipikat Hak Milik dengan luas total 96.700 m2 memiliki penggunaan
tanah yang bervariasi. Dari Tabel 3, dapat dilihat pengelompokkan
penggunaan tanah pada bidang tanah yang sudah bersertipikat di Dusun
Naga yaitu 4% digunakan sebagai tanah terbuka seluas 51.954 m2, 12%
digunakan untuk perkebunan seluas 72.488 m2, 48% digunakan untuk
tanah perkampungan sebagai rumah tempat tinggal seluas 147.445 m2,
dan 36% digunakan untuk persawahan seluas 96.072 m2. Berdasarkan
data, penggunaan tanah yang paling dominan yaitu tanah pertanian
BAB 06 109
Pelaksanaan Pendaftaran Tanah di Kampung Naga