Page 402 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 402

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               hukum yang bukan saja relevan, melainkan sangat mende-
               sak untuk dijalankan mengingat persoalan agraria yang kian
               memprihatinkan.
                   Dalam perkembangannya, reaktualisasi substansi
               UUPA terkandung dalam Ketetapan MPR No. IX/2001
               tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya
               Alam. Esensi Tap MPR ini telah menyerap sejumlah isu yang
               sejalan dengan semangat UUPA, seperti penegakan hak
               asasi manusia dan perlindungan lingkungan hidup. Sekali-
               pun lahirnya Tap MPR ini disertai perdebatan pro-kontra,
               namun hemat penulis, secara strategis Tap MPR IX/2001
               dapat dijadikan sebagai pintu masuk untuk menghidupkan
               kembali agenda nasional yang sempat tertunda sejak tahun
               1960-an, yakni landreform. Dengan merujuk Tap MPR IX/
               2001 inilah rencana kebijakan penataan agraria menjadi
               lebih absah.
                   Pada intinya, pembaruan agraria yang akan dijalankan
               oleh pemerintah dan rakyat Indonesia hendaknya menjawab
               persoalan pokok yang melatari berbagai fenomena agraria
               di lapangan. Masih tingginya angka kemiskinan sejatinya
               terkait erat dengan terbatasnya akses rakyat atas pemilikan,
               penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dan keka-
               yaan alam lainnya. Mengatasi ketimpangan, menangani kon-
               flik, dan memulihkan lingkungan hidup merupakan tiga
               agenda yang hendaknya dijadikan dasar untuk perwujudan
               keadilan agraria bagi golongan ekonomi lemah, menuju
               keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
                   Lebih lanjut, makalah ini akan membedah prinsip-prin-
               sip dasar yang penting dijadikan sebagai pijakan bagi pelak-
               sanaan pembaruan agraria dengan mengacu UUPA 1960

                                                                  355
   397   398   399   400   401   402   403   404   405   406   407