Page 405 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 405
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
(1) Nasionalisme. Tanah dan kekayaan alam lainnya meru-
pakan karunia Tuhan bagi Bangsa Indonesia. Oleh
penyusunnya, UUPA dimaksudkan untuk mengakhiri
politik hukum agraria kolonial yang ditandai perpin-
dahan klaim penguasaan atas tanah dan kekayaan alam
lainnya dari cengkeraman kaum kolonialis/imperialis
asing ke pangkuan Bangsa Indonesia. Nasionalisme hu-
kum agraria inilah penanda penting kemerdekaan bang-
sa. Hanya orang Indonesia yang punya hak milik atas
tanah. Penghargaan atas rasa kebangsaan tercermin kuat
pada prinsip hanya warga negara Indonesia yang bisa
mempunyai hak milik atas tanah di Indonesia. Warga
asing hanya boleh mempunyai hak memanfaatkan dan
mengusahakan tanah dan kekayaan alam melalui meka-
nisme ketat yang tetap mengutamakan hak bangsa In-
donesia dan kepentingan nasional.
(2) Hak menguasai dari negara. Atas nama Bangsa In-
donesia, Negara mempunyai hak untuk menguasai
tanah dan kekayaan alam lainnya yang dikenal sebagai
konsepsi hak menguasai dari Negara (HMN). Negara
bukanlah pemilik tanah, melainkan organisasi rakyat
tertinggi yang sah dan memiliki kewenangan penuh
dalam mengatur penguasaan, pemilikan dan peman-
faatan tanah dan kekayaan alam lainnya demi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
(3) Tanah untuk penggarap. Penguasaan tanah pertanian
diabdikan bagi mereka yang secara langsung menggarap
dan menggantungkan hidupnya dari penguasaan dan
pemanfaatan tanah tersebut. Kaum tani dan golongan
ekonomi lemah lainnya yang hidupnya tergantung pada
358

