Page 408 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 408

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

                   usaha-usaha yang sifatnya monopolistik dapat dicegah.
               (10)Lintas sektor. Cakupan kebijakan agraria hendaknya
                   melintasi sekat-sekat sektoralisme. Keberadaan “bumi,
                   air, dan ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkan-
                   dung di dalamnya” hanya bisa dibedakan tetapi tidak
                   mungkin dipisahkan satu sama lain. Adanya kesatuan arah
                   dan tujuan dari kebijakan agraria (tanah, air, hutan,
                   tambang, kebun, pertnaian, laut) tak boleh menyimpang
                   dari prinsip demi: “sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.


               B.3. Mengacu Tap MPR IX/2001

                   Disamping UUPA 1960, Tap MPR IX/2001 tentang
               Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam juga
               mengandung prinsip-prinsip dasar yang relevan bagi pro-
               gram pembaruan agraria nasional, sebagaimana secara persis
               tertuang pada Pasal 4;
               (a) Memelihara dan mempertahankan keutuhan Negara
                   Kesatuan Republik Indonesia.
               (b) Menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
               (c) Menghormati supermasi hukum dengan mengakomo-
                   dasi keanekaragaman dalam unifikasi hukum.
               (d) Mensejahterakan rakyat, terutama melalui peningkatan
                   kualitas sumberdaya manusia Indonesia.
               (e) Mengembangkan demokrasi, kepatuhan hukum, tran-
                   sparansi dan optimalisasi partisipasi rakyat.
               (f) Mewujudkan keadilan termasuk kesetaraan gender da-
                   lam penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan
                   dan pemeliharaan sumberdaya agraria/sumberdaya alam.
               (g) Memelihara keberlanjutan yang dapat memberi manfaat
                   yang optimal, baik untuk generasi sekarang maupun

                                                                  361
   403   404   405   406   407   408   409   410   411   412   413