Page 409 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 409

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

                generasi mendatang, dengan tetap memperhatikan daya
                tampung dan daya dukung lingkungan.
            (h) Melaksanakan fungsi sosial, kelestarian dan fungsi
                ekologis sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat.
            (i) Meningkatkan keterpaduan dan koordinasi antar sektor
                pembangunan dan antar daerah dalam pelaksanaan
                pembaruan agraria dan pengelolaan sumberdaya alam.
            (j) Mengakui, menghormati dan melindungi hak masyara-
                kat hukum adat dan keragaman budaya bangsa atas
                sumberdaya agraria/sumberdaya alam.
            (k) Mengupayakan keseimbangan hak dan kewajiban nega-
                ra, pemerintah pusat, daerah provinsi, kabupaten/kota,
                dan desa atau yang setingkat), masyarakat dan individu.
            (l) Melaksanakan desentralisasi berupa pembagian
                kewenangan di tingkat nasional, daerah provinsi, kabu-
                paten/kota, dan desa atau yang setingkat, berkaitan
                dengan alokasi dan pengelolaan sumberdaya agraria/
                sumberdaya alam.


            C. Strategi Pelaksanaan Pembaruan Agraria

            C.1. Tap MPR IX/2001 Penunjuk Arah Kebijakan
                Setelah terang mengenai prinsip-pinsip dasar, baru kita
            menentukan strategi pelaksanaan pembaruan agraria. Tap
            MPR IX/2001 telah memberikan arah bagi kebijakan pem-
            baruan agraria (Pasal 5). Arah kebijakan yang dimaksud
            meliputi;
            (a) Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai pera-
                turan perundang-undangan yang berkaitan dengan agra-
                ria dalam rangka sinkronisasi kebijakan antar sektor


            362
   404   405   406   407   408   409   410   411   412   413   414