Page 414 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 414
Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007
wa penyelesaian konflik agraria salah satu tujuan pokok
pembaruan agraria. Selama ini memang tercatat begitu
banyak konflik agraria struktural yang terjadi akibat
penggunaan dan penyalahgunaan kewenangan negara.
Begitu banyak korban telah jatuh dan begitu luas lahan
yang dipersengketakan tanpa ada mekanisme penye-
lesaiannya secara adil. Kedeputian ini memberi harapan
agar sengketa dan konflik agraria dapat ditangani dan
diselesaikan dengan mengutamakan hak-hak rakyat
yang menjadi korban. Desain kerja yang jelas-sistematis,
kelembagaan yang kuat-kredibel, serta sumberdaya yang
mahir-terpercaya jadi pra-syarat agenda ini.
3. Menangani masalah KKN serta meningkatkan
partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Korup-
si, kolusi dan nepotisme adalah musuh bersama. Birok-
rasi harus terbebas dari korupsi dan aparat yang korup
mesti diamputasi agar tak berlaku pepatah “akibat nila
setitik rusak susu sebelanga”. Komitmen BPN untuk
berbenah diri dalam menyambut tugas bagi pembaruan
agraria memang harus dimulai dari menjaga ketulusan
hati dan kejujuran niat bekerja untuk rakyat. Sedangkan
partisipasi dan pemberdayaan masyarakat harus diwu-
judkan dengan melibatkan secara aktif organisasi rakyat
dalam persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi program
pembaruan agraria.
4. Membangun data-base penguasaan dan pemilikan
tanah skala besar. Keberadaan dan akurasi data objek-
objek reform menjadi pra-syarat keberhasilan reform.
Pengadaan data dan informasi objek dan subjek reform
mesti dilakukan sistematis dan bisa dipertanggung-
367

