Page 418 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 418

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               bahkan diwaspadai karena jangan-jangan sekedar “menanam
               tebu di pinggir bibir”, alias lips service belaka. Bagi kalangan
               kritis, membagikan jutaan hektar tanah dengan data posisi
               tanah (objek) yang masih simpang siur dan eksistensi subjek
               penerima manfaat (subjek) yang juga belum terang bak meri-
               butkan pepesan kosong. Problem agraria yang paling akar
               berupa ketidakadilan agraria struktural yang memiskinkan
               rakyat sulit teratasi signifikan jika sekedar diterapi melalui
               pembagian tanah tanpa program reform yang komprehensif.
               Rencana ini dikhawatirkan memicu konflik agraria baru.
                   Jika sekedar bagi-bagi tanah tanpa keutuhan konsep
               dikhawatirkan rencana ini menyimpang dari rel reforma
               agraria sejati, malah berpotensi memberi jalan bagi pemal-
               suan reforma agraria. Pandangan paling ekstrim mengkha-
               watirkan di balik rencana ini terselubung kehendak mensa-
               botase tujuan asli reforma agraria. Walau pandangan kritis
               semacam ini masih harus diuji kesahihannya, tapi tak layak
               dianggap angin lalu.
                   Di luar pandangan positif maupun kritis tadi, masih
               ada dua golongan lain, yakni: yang tidak tahu dan yang
               dilanda kecemasan. Mereka yang tidak tahu karena tidak
               memiliki akses informasi yang cukup mengenai rencana ini,
               tapi sangat boleh jadi justru merekalah lapisan mayoritas
               potential beneficiaries dari rencana ini. Adapun golongan yang
               cemas ialah mereka yang menguasai tanah (terlalu) luas,
               baik berupa badan-badan usaha maupun pribadi-pribadi dan
               kaki-tangannya. Yang patut diwaspadai, golongan yang
               cemas ini punya potensi menggalang gerakan kontra reforma
               yang dapat menghalangi tujuan mulia pembaruan agraria.



                                                                  371
   413   414   415   416   417   418   419   420   421   422   423