Page 422 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 422

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               Politik agraria semacam ini menenggelamkan elan
               partisipasi dan justru melahirkan resistensi dari masyarakat.
                   Contoh nyata dari ekspresi dari resistensi masyarakat
               terhadap politik agraria dewasa ini adalah maraknya aksi
               “okupasi” dan “reclaiming” yang dilancarkan masyarakat.
               Reclaiming dan okupasi kian memassal dan lebih sistematis.
               Metamorfosis aksi sporadik ke gerakan sistematis menjadi
               indikasi menguatnya kebutuhan reforma agraria. Contoh-
               nya, tanah-tanah perkebunan menjadi sasaran empuk
               reklaimer dan okupaser. Perkebunan telantar, yang hak guna
               usahanya cacat hukum atau (hampir) habis, menjadi dalil
               pemicu reclaiming dan okupasi. Tanah-tanah bekas kehu-
               tanan juga menjadi sasaran dari aksi ini. Secara esensial,
               aksi reclaiming dan okupasi ini merupakan wujud kebutuhan
               rakyat atas lahan pertanian.
                   Secara legal, aksi ini “melanggar” hukum. Namun secara
               sosio-politik menjadi keniscayaan karena reforma agraria
               tak dijalankan. Reclaiming dan okupasi diistilahkan para
               ahli sebagai agrarian reform by leverage, pembaruan agraria
               yang didongkrak rakyat bawah. Dalam merespon resistensi
               semacam ini, pemerintah mestilah tanggap dalam membe-
               rikan formulasi penyelesaian secara mendasar. Yang diper-
               lukan, pengakuan dan perlindungan tanah rakyat. Penga-
               kuan hak rakyat atas tanah adalah upaya serius pemerintah
               untuk mengakui hak rakyat atas kepemilikan, penguasaan,
               dan pemanfaatan tanah serta kekayaan alam lain, yang
               disebut legalisasi hak rakyat atas tanah (lihat artikel penulis:
               Kompas, 14 Juli 2005).
                   Dengan demikian, hanya dengan pendekatan dan solusi
               yang memberikan ruang yang lebih luas bagi masyarakat

                                                                  375
   417   418   419   420   421   422   423   424   425   426   427