Page 563 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 563

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

                kaum cerdik cendekia tak bisa lagi mereka hindari.
                Masyarakat kita sekarang sudah berkembang dipacu
                oleh pertumbuhan ekonomi dan perkembangan tekno-
                logi yang telah menglobal. Proses pembagian tugas dan
                spesialisasi bidang-bidang kegiatan sudah sedemikian
                rupa hingga masyarakat sudah tersekat-sekat dalam ja-
                ringan yang begitu kompleks. Dengan demikian tak satu
                pangeran pun yang mampu mengendalikan kerumitan
                jaringan kekuasaannya tanpa bantuan terus-menerus
                dari para ahli berbagai bidang dan ilmu.
            3.  Tuntutan penggunaan iptek menonjol sekali, demikian
                pula keahlian teknis dan kemampuan profesional de-
                mikian besar hingga banyak menggeser pola politik
                tradisional yang hanya menggandalkan kekuatan masa
                pengikut, bahkan juga menggantikan pola persaingan
                ideologis yang sering membingungkan rakyat.
            4.  Kini semua masalah sepertinya mesti dihadapi dengan
                kekuatan akal bukan hanya dengan emosi dan kekuatan
                otot belaka. Masalah-masalah pembangunan juga harus
                didekati secara rasional walaupun tentu bukan berarti
                hanya mengandalkan data-data statistik belaka, dengan
                analisis pendekatan sistem, pola pemecahan secara
                sistematis dll. Juga bukan  dengan hanya berpuas diri
                pada pemahaman-pemahaman planning, programming,
                budgeting system, atau pun istilah lain seperti target, out-
                put, cost-benefit, efisiensi, monitoring, dan evaluasi. Bah-
                kan, masih menjadi tanggung jawab yang tak boleh
                dielakkan pula oleh para cendekiawan manakala istilah-
                istilah tersebut telah berkembang menjadi aturan per-
                mainan nasional dan bahasa sehari-hari para Menteri,

            516
   558   559   560   561   562   563   564   565   566   567   568