Page 823 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 823
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
dan aspek-aspek agraria lainnya. Distribusi/redistribusi aset
ini harus pula disertai dengan pengembangan akses masya-
rakat terhadap berbagai hal yang memungkinkan rakyat
15
memanfaatkan asetnya secara baik . Di antaranya adalah
akses untuk bisa berpartisipasi secara bermakna dalam
kehidupan sosial dan politik serta akses terhadap modal,
teknologi, manajemen, pendampingan/pembinaan, pening-
katan kapasitas dan kemampuan, pasar input dan pasar
output, atau lainnya yang dibutuhkan untuk berkembang.
Perlu dicermati bahwa meskipun pendistribusian tanah
kepada masyarakat yang berhak merupakan salah satu
komponen kegiatan penting dalam program ini, namun
reforma agraria tidaklah sama maknanya dengan program
pendistribusian atau pembagian tanah semata. Justru, esensi
yang perlu terus dijaga adalah bagaimana agar masyarakat
penerima manfaat dapat mengoptimalkan pengelolaan aset
tanahnya secara berkesinambungan guna meningkatkan
kualitas hidup dan penghidupannya, yang pada gilirannya
berdampak pada pertumbuhan perekonomian wilayahnya.
Sehingga, secara keseluruhan akan sejalan dengan tujuan
reforma agraria. Pembukaan akses perlu direncanakan,
diselenggarakan dan dikendalikan secara cermat baik dalam
konteks penyediaan dukungan-dukungan teknis dan mana-
gerial maupun dalam pembinaan lanjutan lainnya serta
ketentuan-ketentuan hukumnya. Pembukaan akses ini
merupakan komponen kegiatan yang bersifat multi-sektoral,
oleh karena itu koordinasi intensif dan kontributif dari
segenap komponen yang terkait dalam kegiatan ini
merupakan suatu keharusan. Atas dasar hal tersebut, untuk
mempermudah pemahaman, reforma agraria dapat kita
776

